Penanews.id, DEPOK – Tim Jaguar diwacanakan akan dibubarkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Alasannya tim tersebut seperti ‘kelelawar’ yang hanya keliling pada malam hari saja.
Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok, Iptu Winam Agus mengatakan, akan patuh pada instruksi pimpinan. Jika memang akan dibubarkan maka tim akan legowo menerima.
Ditegaskan dia bahwa perintah pimpinan harus dilaksanakan. “Kami siap dibubarkan. Perintah pimpinan harus dilaksanakan. Satya Haprabu,” katanya, Minggu (31/10).
Winam menceritakan, Tim Jaguar dibentuk tujuh tahun lalu. Hingga kini sudah ada tiga generasi yang silih berganti namun masih ada beberapa anggota yang sejak awal berdiri hingga kini masih bersama.
Tim Jaguar berjumlah 16 orang yang dibagi dalam tiga regu yang masing-masing regu terdiri dari lima orang. Kendati dilengkapi dengan peralatan dan senjata lengkap namun pihaknya selalu mengedepankan sikap humanis. Winam menuturkan, jika nanti dibubarkan, masih banyak tugas yang bisa dilakukan.
“Jumlah 16 orang dibagi 3 regu. Masing-masing lima orang. Tim kecil tapi punya kemampuan yang kuat. Dengan peralatan yang lengkap. Namun selalu mengedepankan komunikasi yang baik kepada masyarakat. Anggota kami siap dengan kebijakan pimpinan. Pas tujuh tahun bulan ini. Masih banyak tugas yang bisa kita lakukan,” ungkapnya.
Dia menuturkan bertugas sebagai Tim Jaguar adalah panggilan jiwa dan bukan hanya sekadar profesi. Pihaknya selalu berupaya menekan keluhan di masyarakat dengan cara kerja yang humanis.
“Dinas di Tim Jaguar itu hobi, panggilan jiwa, tidak hanya sekadar profesi, tapi jalan untuk mengabdi. Kami selalu menekankan respon setiap laporan masyarakat, tidak perlu melihat untung rugi dalam bertugas, zero komplain,” katanya.
Kendati nantinya Tim Jaguar dibubarkan, kepolisian akan tetap memberikan rasa aman pada masyarakat. Sebagai anggota Polri, Winam dan teman-temannya akan terus menjaga keamanan Kota Depok.
“Tanpa Tim Jaguar, polisi tetap akan mengamanakan Kota Depok. Kita juga tetap akan mengamanakan Kota Depok,” ucapnya.
Selama bergabung dalam Tim Jaguar, Winam sudah menemui banyak cerita menghadapi masyarakat dan pelaku tindak kriminal. Dalam tugas yang dijalani, Tim Jaguar kerap menghadapi keributan massa, ormas bahkan geng motor. Ketika suatu persoalan dapat diselesaikan dengan baik, Winam merasa sangat bahagia.
“Anggota ormas segan dengan kehadiran kami sehingga tidak mau ribut lagi karena kami kedepankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami aja dialog. Namun kalau geng motor harus kita amankan karena mereka membahayakan dirinya maupun masyarakat karena selalu bawa senjata tajam,” tukasnya.
Winam mengaku pernah ditantang berkelahi oleh masyarakat ketika bertugas. Kemudian, tim juga pernah mengalami hal di luar dugaan ketika membubarkan masyarakat yang sedang pesta minuman keras (miras).
Winam menceritakan, saat itu tim sedang mendatangi satu kelompok yang sedang pesta miras dan tim melaukan pencegahan dengan menyita miras tersebut. Namun tanpa diduga, kunci kendaraan tim hilang dan diduga dibuang oleh kelompok tersebut.
“Kita cegah dan mirasnya kita sita. Karena sibuk dengan kelompok itu, saat kita akan melanjutkan patrol eh kunci motor kita tidak ada semua. Kelompok tersebut sudah pergi bubar. Kami duga kelompok itu yanng buang kunci motor kami karena mungkin tidak terima dengan cara penanganan kita. Karena Tim Jaguar tidak hanya menyelesaikan masalah kriminal di jalanan saja, namun juga ikut andil menyelesaikan masalah sosial,” pungkasnya
Sumber: merdeka.com