Penanews.id, SUMENEP – Ra Mamak atau KH Muhammad Shalahuddin A Warist, pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, membahas tentang pentingnya sabar dalam Ajian Kitab Tafsir Ibnu Katsir, yang digelar Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Rubaru di kediaman Hammam Riyadi di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Sabtu 9 Oktober 2021.
“Ada kemiripan antara syukur dengan sabar. Syukur adalah mengakui terhadap nikmat yang diberikan Allah. Sedangkan sabar adalah mengakui diri, mengenalnya diri terhadap kekuasaan Allah,” dawuh Ra Mamak dalam Ajian Kitab Ibnu Katsir, Sabtu 9 Oktober 2021.
Keduanya, syukur dan sabar, merupakan bentuk pengakuan dan pengenalan manusia dengan Allah. Jika manusia telah bisa mengakui terhadap apa saja yang telah diberikan Allah, maka akan menjadi pelantara kita mengakui akak kekuasaan Allah SWT.
“Maka dengan sabar, lebih terjamin bahwa kita dekat dengan Allah. Sabar menerima apa saja yang diberikan Allah. Jika sabar telah tertanam dalam hati, maka akan menambah rasa cinta kepada Allah,” kata Ra Mamak.
Dijelaskan, sabar merupakan salah satu parameter kedekatan seorang hamba dengan sang Pencipta. Ketika seseorang sudah bisa sabar, maka menjadi ukuran kedekatan seorang hamba dengan penciptanya.
“Jika sabar telah kuat, maka akan mendapatkan limpahan cinta dari sang Pencipta,” jelas Ra Mamak.
Hadir dalam kegiatan itu, sejumlah puluhan alumni Pondok Pesantren Annuqayah baik putra dan putri. “Kami berharap, kekompakan ini akan terus berlanjut dalam kegiatan pengajian Kitab bersama Masyaich Annuqayah,” pungkas M Jazuli Muchtar, Ketua IAA Rubaru.
BSR