Penanews.id, JAKARTA – Kantor pusat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terbakar pada Minggu malam. Tidak korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai 600 juta.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Asril Rizal menjelaskan kronologi kebakaran dimulai ketika kantor BPOM sedang ada perbaikan panel.
“Perbaikannya di Gedung Lorong F Timur dan F Barat,” katanya dilansir laman CNN Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyampaikan keprihatinannya atas kebakaran itu. Namun dia meminta penyidik perlu tetap mendalami apakah kejadian tersebut murni kecelakaan atau justru ada unsur kesengajaan.
Sebab menurutnya, BPOM merupakan salah satu lembaga krusial di masa pandemi saat ini.
“Saya kira ini perlu didalami apakah ini sebuah murni kecelakaan ataukah ada sesuatu ataupun di luar sepengatahuan orang atau mungkin kesengajaan atau yang lain,” kata Rahmad dilansir CNNIndonesia.com.
Meski begitu, Rahmad berharap peristiwa kebakaran yang menimpa kantor BPOM ini tak mengganggu kinerja lembaga tersebut.
“Apalagi di saat-saat krusial ini BPOM menjadi satu perhatian bagi masyarakat terhadap izin edar obat dan izin edar untuk vaksin, untuk penelitian obat dan sebagainya,” kata dia.
EMBE