Penanews.id, JAKARTA– Anggota Paspampres yang bersitegang dengan anggota Resmob Polresta Jakarta Barat yang sedang bertugas di pos Penyekatan Daan Mogot bernama Izroi Gajah, ia berpangkat Prajurit Kepala atau Praka. Video keributan ini pun viral di media sosial.
Rabu, 7 Juli 2021, Praka Izroi melintas di pos Penyekatan itu karena harus segera berdinas. Entah bagaimana mulanya, dalam video yang viral itu, orang polisi memegangi Izroi sambil mendorongnya ke kendaraan water Cannon.
Meski sudah mengaku salah, lima polisi itu tetap menghardik Izroi. Salah satu polisi bermasker putih bahkan berucap: kalau kamu Paspampres memangnya kenapa?
Meski antara Praka Izroi dan para petugas PPKM darurat telah menyelesaikan perselisihan itu dengan damai. Namun kalimat itulah yang kemudian membuat sekitar 50 anggota Paspampres mendatangi Markas Polresta Jakarta Barat.
Mereka ingin memastikan bahwa polisi tersebut telah ditegur oleh atasannya karena ucapan ‘memang kalau kamu Paspampres kenapa?” Dianggap telah menyinggung sesama institusi negara.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo memastikan tiga polisi yang terlibat cekcok dengan anggota Paspampres itu telah diperiksa Propam Polda Metro Jaya. Dan menarik seluruh ‘polisi berpakaian preman’ dari pos penyekatan.
Ady juga mengaku telah meminta maaf secara langsung kepada Komandan Paspampres. Permasalahan pun kini telah selesai.
“Saya juga sudah meminta maaf secara langsung kepada Komandan Paspampres, permasalahan sudah selesai dan tetap sinergi TNI Polri menjaga negeri,” terangnya.
Polisi Mestinya Tak Arogan
Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Bhirawa Braja membenarkan ada tiga polisi yang telah diperiksa terkait kericuhan itu.
Bhirawa menuturkan pihaknya juga akan meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengusut peristiwa tersebut.
“Memeriksa seseorang tidak bisa singkat gitu, kita butuh kita harus lihat bukti-bukti di lapangan, saksi-saksi walaupun hanya pelanggaran disiplin ya. Tapi kan dasar kita menjatuhkan dia sanksi disiplin kan karena ada bukti-bukti dan saksi-saksi itu,” katanya dilansir viva.co.id.
Bhirawa yang mengaku telah menonton rekaman yang beredar, menilai sikap anggota kepolisian tampak emosional.
“Memang kan di dalam melayani masyarakat seharusnya lebih humanis lebih sopan. Ya kalau di dalam aturan kita, di dalam peraturan disiplin, memang di dalam layani masyarakat anggota Polri tidak boleh bersikap seperti itu ya,” ucap Bhirawa.
Kericuhan Terjadi Karena Petugas Tak Paham Aturan PPKM
Dikutip dari tempo.co, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayor Jenderal Agus Sudibyo menjelaskan tentang kericuhan antara anggotanya dengan anggota polisi dari Polres Jakarta Barat.
Anggota polisi itu disebut telah bertindak kasar kepada seorang anggota Paspampres di pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
“Anggota saya yang datang ke Polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video ‘kalau kamu Paspampres memang kenapa?’. Sudah diberi peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara,” kata Agus kepada wartawan, Kamis, 8 Juli 2021.
Agus mengatakan 75 persen anggota Paspampres tinggal di luar Asrama Paspampres, yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Karena itu, mereka akan banyak melewati titik penyekatan yang dilakukan polisi setiap harinya.
“Setiap hari pulang pergi berdinas dan akan melewati titik penyekatan,” kata Agus.
Aturan PPKM Darurat saat ini, kata dia, terkesan belum dipahami sepenuhnya oleh petugas di lapangan.
Ia mengingatkan bahwa pekerja atau petugas di sektor essensial dan kritikal masih diperbolehkan bekerja di lapangan. Karena itu, seharusnya diizinkan melewati penyekatan.
“Apabila aturan tidak dipahami petugas maka akan terjadi miskomunikasi antara warga yang bekerja di sektor yang ditentukan dengan petugas PPKM,” kata Agus.
Karena itu Agus berharap ke depan, harus ada sosialisasi lebih jauh terkait instruksi tersebut kepada para petugas di lapangan.
“Saya sudah koordinasi dengan Para Dansat TNI dan Polri di lapangan untuk memahami aturan tentang PPKM Darurat,” kata dia.
EMBE