Penanews.id, SUMENEP – Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura termasuk zona krisis air setiap tahun. Hingga saat ini belum menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan warga saat musim kemarau.
Pemerintah Desa belum menemukan solusi untuk mencari sumber mata air, sehingga pola yang dilakukan tetap menggunakan pola tradisional, yakni menyediakan tandon berupa sumur sebagai tempat penampungan air hujan.
Kepala Desa Montorna Ahmad Junaidi mengatakan, sejak beberapa tahun warga di desanya mencoba mencari sumber mata air dengan cara membuat sumur bor. “Tapi selalu gagal dan tidak menemukan sumber air,” kata dia.
Bahkan kata dia Pemerintah Desa pada tahun 2020 mencoba membuat sumur bor. Tapi setelah kedalaman sekitar 100 meter juga tidak menemukan sumber mata air. “Itu bantuan dari Baznas Sumenep. Tidak hanya satu sumur tapi selalu gagal,” jelas dia.
Sehingga kata dia, kedepan akan mengajukan permohonan penelitian khusus untuk mencari sumber mata air. Harapannya, kedepan kebutuhan air tercukupi. “Kami akan ajukan itu, baik pada pemerintah pusat maupun daerah nanti,” ungkap dia.
Desa Montorna berada di wilayah paling barat Kabupaten Sumenep atau berada di perbatasan antara Kabupaten Sumenep dengan Kabupaten Pamekasan. Disana terdapat 8 dusun, diantaranya Tanunggul, Berkongan, Bangsoka, Komes, Delima, Tanggulun, Lenteng dan Dusun Montorna.
Lima dari delapan dusun, yakni Dusun Tanunggul, Berkongan, Bangsoka, Komes, dan Dusun Delima setiap tahun dipastikan kekurangan air bersih. “Lima Dusun itu yang terparah,” tegas Junaidi.
JND