Penanews.id, JAKARTA– Di masa sulit ekonomi akibat pandemi virus covid-19, ada baiknya membaca 10 kisah orang terkaya di Indonesia tahun 2021.
Daftar ini diterbitkan Forbes, majalah ekonomi berbasis di Amerika Serikat. Berikut kisahnya dikutip dari CNBCindonesia.com
10. Mochtar Riady & family US$ 1,7 miliar (1833)
Sebelum dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses, Mochtar Riady, pendiri dan Chairman Lippo Group dikenal sebagai bankir kawakan. Di tangannya empat bank bertransformasi menjadi bank besar.
Mochtar Riady jadi orang di balik kesuksesan Bank Buana yang kini menjadi Bank UOB Indonesia, Bank Panin, Bank BCA, dan CIMB Niaga.
9. Theodore Rachmat US$ 1,7 miliar (1833 di dunia)
Pria kelahiran Majalengka, 15 Desember 1943, ini mendirikan Triputra Group pada tahun 1998, yang bergerak di bidang agribisnis, manufaktur, pertambangan, distribusi otomotif, hingga logistik.
Namun legacy yang ditorehkannya di industri justru jauh lebih besar dari itu. Salah satunya adalah PT Astra Internasional Tbk, di mana Teddy ikut merintisnya sebagai karyawan yang ke-15 pada tahun 1968.
8. Jerry Ng US$2,5 miliar (1249 di dunia)
Jerry adalah nama yang tak asing di dunia perbankan. Ia sudah lama malang melintang di industri keuangan nasional. Ia merupakan orang di balik kesuksesan bank BTPN, yang kini sudah merger dengan Bank Sumitomo di Indonesia.
Kemudian, ia keluar dari BTPN setelah bank tersebut merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Jerry memilih untuk menjadi enterpreneur dengan mengakuisisi PT Bank Artos Tbk (ARTO) dan menjadikannya bank digital dengan nama baru yaitu PT Bank Jago.
7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja US$3 miliar (1008 di dunia)
Eddy adalah satu pengusaha yang berhasil di industri pertelevisian. Bisnis itu dimulai dari Emtek Grup. Di bawah kepemimpinannya, pada 2006, aset yang dimiliki PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang menaungi SCTV, mampu meraih keuntungan hingga senilai Rp 1,82 triliun. Penjualan bersihnya mencapai Rp 1,2 triliun.
Keluarga Eddy Kusnadi mampu menguasai saham SCTV sebesar 78,69%.Setahun sebelumnya, Eddy membeli saham SCTV dan mayoritas kepemilikan Surya Citra Media berada di tangan Eddy. Selain itu, Eddy Kusnadi membeli saham dari PT Citrabumi Sacna milik Henry Pribadi serta PT Indika Multimedia milik Agus Lasmono, putra salah satu pendiri SCTV.
6. Tahir & family US$3,3 miliar (925 di dunia)
Tahir terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming di Surabaya 26 Maret 1952 atau berumur 66 tahun. Usaha yang dilakoni Tahir di bawah bendera Mayapada Group meliputi perbankan, media cetak dan TV berbayar, properti, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak/duty free shopping (DFS). Nilai kekayaan Tahir diperkirakan mencapai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 51 triliun.
5. Chairul Tanjung US$4,8 miliar (589 di dunia)
Pendiri dan Pemilik CT. Corp ini memiliki reputasi panjang di dunia bisnis. Tidak salah rasanya jika kekayaan yang diperolehnya meningkat dari 2020 ke 2021 ini. Tahun lalu, posisinya ada di nomor 9 orang terkaya di Indonesia. Kini namanya melejit ke posisi ketiga.
Chairul Tanjung, kelahiran Jakarta 16 Juni 1962 merupakan jebolan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Chairul yang merupakan anak dari seorang wartawan itu memulai bisnisnya dengan membuka peralatan kedokteran dan laboratorium, namun kemudian bangkrut.
Baca Juga:
Terus gigih, Ia bersama 3 rekannya kemudian mendirikan PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987, sebelum akhirnya berpisah dan mendirikan usaha sendiri. Usaha itulah yang kemudian dinamakan Para Group, yang kemudian berubah menjadi CT Corp.
4. Sri Prakash Lohia US$6.5 miliar (404 di dunia)
Sri Prakash Lohia merupakan perantau dari India. Ia bersama sang ayah pada 1973 untuk memulai kehidupan baru di Indonesia. Pada saat itu, Sri Prakash baru berumur 19 tahun.
Pada 2006, Sri Prakash berinvestasi di industri petrokimia dengan mengakusisi Eleme Petrochemicals Company yang berbasis di Nigeria dengan nilai US$ 225 juta sebagai bagian dari ekspansi Indorama.
3. Prajogo Pangestu US$6,5 miliar (404 di dunia)
Prajogo Pangestu seorang taipan yang lahir di Sambas, Kalimantan Barat dengan nama Phang Djoem Phen. Ayahnya bernama Phang Siu On yang bekerja sebagai penyadap getah karet.Di Kalimantan Ia bekerja menjadi sopir angkutan umum. Ketika sedang menjalani hari-harinya sebagai sopir, di 1960-an, Prajogo bertemu dan berkenalan dengan pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Bong Sun On, atau Burhan Uray. Di sinilah nasibnya mulai berubah.
Beberapa tahun bekerja, Ia banting stir menjadi Pengusaha. bisnisnya terus meningkat hingga bekerja sama juga dengan anak-anak Presiden Soeharto dan pengusaha lainnya demi memperlebar bisnisnya. Bisnisnya dengan bendera Barito Group berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, hingga perkayuan.
Di 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada 2008, perusahaan mengakuisisi PT Tri Polyta Indonesia Tbk.Pada 2011, Chandra Asri pun merger dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
2. Michael Hartono US$19.7 miliar (89 di dunia)
Michael Bambang Hartono merupakan orang terkaya kedua di Indonesia. Michael punya hobi bermain bridge dan mendapat medali perunggu di Asian Games kemarin 2018. Michael Hartono, kekayaannya hampir sama dengan R Budi Hartono yakni berasal dari BCA dan Djarum.
1. R. Budi Hartono US$20.5 miliar (86 di dunia)
R Budi Hartono dan saudara kandungnya Michael Hartono (yang kekayaannya dipisahkan) adalah dua orang terkaya di Indonesia.Kekayaan keduanya ditopang dari bisnis bank yakni PT Bank Central Asia TbkB (BCA) dan perusahaan rokok Djarum. Ia juga memiliki brand alat elektronik seperti Polytron, real estate di Jakarta, dan perusahaan gaming.