• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Senin, 8 Maret 2021
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nusantara

Guru Besar USU Dilaporkan Kerena Cuitan “AHY & SBY Bodoh”

Senin, 18 Januari 2021 08:48
di Nusantara
0 0
0
12
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp
foto: tribunnews.com

penanews.id, SUMUT– Dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU) Yusuf Leonard Henuk (YLH) dilaporkan ke Polda Sumatera Utara karena dituduh mencemarkan nama baik mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia dilaporkan oleh salah seorang kader Partai Demokrat bernama Subanto, Rabu (13/1/2021) lalu.

Baca Juga:

Disebut Tak Berkeringat Dirikan Partai Demokrat, Ini Peran SBY Sebenarnya!

Ini Sepak Terjang Para Pendorong KLB Demokrat

Semua berawal dari cuitan si dosen di Twitter dengan nama @ProfYLH pada 10 Januari yang mengkritik ucapan SBY. Dua hari sebelumnya, 8 Januari, SBY mewanti-wanti agar pemerintah berhati-hati sehingga tidak salah hitung soal vaksin.

Kata dia, jika salah, negara bisa chaos. Menurut Yusuf, SBY bodoh karena mempersoalkan anggaran vaksin.

“Kau sok pintar mau ajari Jokowi & Sri Mulyani. Malulah kau!” kata dia.

Yusuf juga menyebut malah banyak chaos terjadi pada masa pemerintah SBY, salah satunya kasus Bank Century.

Yusuf terus mengkritik SBY pada hari itu, termasuk ketika mengatakan kepada masyarakat Indonesia agar tidak terlalu terlena dengan vaksin COVID-19. SBY bilang vaksinasi belum tentu bisa bikin pandemi hilang.

Ia menganggap SBY seperti FPI, organisasi yang katanya dibesarkan oleh SBY dan dibubarkan Jokowi.

“Jadi terbukti kau memang munafik sekali,” kata dia.

Yusuf juga menyerang AHY—anak SBY sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat.

Saat pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, AHY menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa.

Ia mengatakan bencana jatuhnya pesawat itu merupakan peringatan bagi pemerintah. Pada 12 Januari, Yusuf bilang ucapan AHY itu bodoh.

Kata dia, dalam sejarah kejatuhan pesawat di Indonesia, tak ada faktor “kesalahan pemerintah”.

“Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!” kata dia.

Bersamaan dengan itu dia diserang balik oleh beberapa kader Partai Demokrat. Yusuf lalu mengaku sudah siap jika sudah saat berperkara hukum karenanya.

“Bagi YLH, luruskan pernyataan salah agar masyarakat dicerahkan, walau risiko berhadapan hukum,” kata dia.

Akhirnya, keesokan harinya, 13 Januari, Yusuf benar-benar dilaporkan ke Polda Sumut oleh salah satu kader Partai Demokrat di Medan bernama Subanto. Ia dituding melanggar Pasal 27 ayat 3 UU ITE . Yusuf mengaku akan mengajukan praperadilan atas pelaporan itu.

Besoknya, 14 Januari, Yusuf harus menandatangi kesepakatan dengan USU agar tidak membawa embel-embel kampus jika berurusan dengan kasus hukum di luar, menggunakan materai 6.000.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy Dermawan membenarkan pelaporan salah satu kadernya itu. Ia mengaku masih memantau perkembangan. Hingga Jumat (15/1/2021) sore, kata dia kepada wartawan Tirto, “belum ada respons [dari AHY].”

Kasus Yusuf bukan kali ini saja. Salah satunya, pada 2019 lalu, ia juga pernah dilaporkan ke polisi karena dianggap menghina gereja.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai perdebatan antara Yusuf dengan Partai Demokrat di media sosial dan berujung pemolisian merupakan hal yang dangkal.

“Sebuah kritik atas kritik, kan, merupakan hal yang wajar, berbeda dengan menghina. Kalau kritik, ya, dibalas dengan kritik lagi, jangan malah dipidanakan,” kata Ujang kepada reporter Tirto, Jumat.

Menurutnya juga, ribut-ribut antar kedua pihak sangat kekanak-kanakan, khususnya terkait jatuhnya pesawat.

“Perdebatan mereka malah menunjukkan tak ada simpati dan empati terhadap korban maupun keluarga korban yang kehilangan.”

Ujang menyarankan agar kedua belah pihak tak memperpanjang permasalahan, saling berdamai, dan menunjukkan sifat dewasa.

“Kalau ini terus dilanjutkan, malah akan menambah duka. Sriwijaya banyak yang meninggal, ini malah menambah kegaduhan di dunia maya,” pungkasnya.

Baca selengkapnya di artikel “Duduk Perkara Twit Dosen USU “AHY & SBY Bodoh” yang Berujung Pidana”, https://tirto.id/f9ht.

Tags: AHYSBYyusuf Leonar USU
BagikanTweetKirim

Berita Terkait

KLB Demokrat, Menyalahi UU Parpol

KLB Demokrat, Menyalahi UU Parpol

17 jam yang lalu
10
Beber Tiket Moeldoko, Andi Arif Bongkar Rencana KLB Demokrat di Sumut

Beber Tiket Moeldoko, Andi Arif Bongkar Rencana KLB Demokrat di Sumut

4 hari yang lalu
14
Ditangkap KPK Karena Suap, Gubernur Sulsel Sering Pernah Dapat Penghargaan Anti Korupsi

Ditangkap KPK Karena Suap, Gubernur Sulsel Pernah Dapat Penghargaan Anti Korupsi

1 minggu yang lalu
28
Salatiga Dinobatkan Jadi Kota Paling Toleran di Indonesia

Salatiga Dinobatkan Jadi Kota Paling Toleran di Indonesia

1 minggu yang lalu
15
Pendiri Demokrat Ngotot Gelar KLB Maret

Pendiri Demokrat Ngotot Gelar KLB Maret

1 minggu yang lalu
34
Elektabilitas PDIP Melejit: Ini 9 Partai yang Lolos ke Parlemen, Jika PT 4 Persen

Elektabilitas PDIP Melejit: Ini 9 Partai yang Lolos ke Parlemen, Jika PT 4 Persen

2 minggu yang lalu
36
Berikutnya
Istri Artis Ini Mengalami Pelecehan Eksibisionis, Begini Modusnya…

Istri Artis Ini Mengalami Pelecehan Eksibisionis, Begini Modusnya...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Terbaru
Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

2 Januari 2020
Seorang Anak Membacok Selingkuhan Ibunya Hingga Tewas di Bangkalan

Seorang Anak Membacok Selingkuhan Ibunya Hingga Tewas di Bangkalan

27 April 2020
Warga Blega Positif Corona versi Tes PCR, Baru Datang dari Jakarta

Warga Blega Positif Corona versi Tes PCR, Baru Datang dari Jakarta

3 April 2020
Polisi Bangkalan Ungkap Kasus Begal Online, Modusnya Jual Motor Murah di Facebook

Polisi Bangkalan Ungkap Kasus Begal Online, Modusnya Jual Motor Murah di Facebook

8 Januari 2021
Kenali eSIM Sebelum Membeli iPhone 11

Kenali eSIM Sebelum Membeli iPhone 11

21
Pendidikan Ekstra Kurikuler Sebagai Pendidikan Membentuk Karakter Siswa Sejak Dini

Pendidikan Ekstra Kurikuler Sebagai Pendidikan Membentuk Karakter Siswa Sejak Dini

15
Pikap Seruduk Truk di Suramadu, Sopir dan Kenek Tewas

Pikap Seruduk Truk di Suramadu, Sopir dan Kenek Tewas

7
Kecanduan Hubungan Intim, Janda 3 Anak Melakukan Hubungan Intim Sehari 5 Kali Tidak Puas

Kecanduan Hubungan Intim, Janda 3 Anak Melakukan Hubungan Intim Sehari 5 Kali Tidak Puas

6
Kolaborasi ‘Three Mas Kada’, Akhiri Ego Sektoral Surabaya, Sidoarjo dan Gresik

Kolaborasi ‘Three Mas Kada’, Akhiri Ego Sektoral Surabaya, Sidoarjo dan Gresik

8 Maret 2021
BUMN Beromzet Dibawah 50 M Akan Diswastanisasi

BUMN Beromzet Dibawah 50 M Akan Diswastanisasi

8 Maret 2021
Cara Baru Belanja Deteksi COVID-19: Pasien Tes Berteriak

Cara Baru Belanda Deteksi COVID-19: Pasien Tes Berteriak

8 Maret 2021
KLB Demokrat, Menyalahi UU Parpol

KLB Demokrat, Menyalahi UU Parpol

7 Maret 2021
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2019 Penanews.id All right reserved.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In