Penanews.id, BANGKALAN – Menjadi kader sebuah partai politik, janganlah dianggap berpolitik. Ini diucapkan Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi menanggapi keputusan pelatih klub ini, Rahmad Darmawan, menjadi kader Partai Demokrat.
Maka Achsanul memastikan keputusan Coach RD itu sama sekali tak memengaruhi posisinya sebagai pelatih Madura United, setidaknya sampai kontrak berakhir dua musim lagi.
Bagi Achsanul, pelatih adalah profesi, sementara menjadi kader partai adalah sarana menyalurkan aspirasi yang menjadi hak setiap orang.
“RD bukan pengurus, dia hanya kader,” kata Achsanul Qosasi, lewat akun instagramnya.
Sebelum menjadi Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul sendiri merupakan politikus partai Demokrat di Senayan. Sebelum memutuskan mundur pada 2014.
Namun dia menampik bergabungnya Rahmad Darmawan ke partai berlambang mercy itu atas sarannya. Sejak melatih Madura United awal musim ini, Achsanul mengaku hanya berdiskusi tentang sepakbola dengan Coach RD.
“Karena sepakbola bukan tempat yang baik untuk berpolitik,” ucap pria kelahiran Madura yang akrab disapa AQ ini.
RD sejatinya bukanlah yang pertama dari kalangan sepakbola yang menjadi kader partai politik. Ada Nil Maizar (Nasdem), Budi Sudarsono (PPP) dan Kurnia Sandi (PAN). Meski menjadi kader partai, tiga nama terakhir tetap aktif di dunia kepelatihan. (EMBE)