
Penanews.id, BANGKALAN – Lima Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Daerah Pemilihan (Dapil) Madura mendatangi Mapolres Bangkalan, Selasa, 7 Juli 2020. Mereka masing-masing KH Nasih Aschal (Nasdem), Mahfud S.Ag (PDIP), Mathura Husyairi (PBB), Moch Aziz (PAN) dan Abdul Halim (Gerindra).
Kedatangan mereka tidak lepas dari kasus pemerkosaan bergilir yang dilakukan oleh 7 pemuda Desa Bungkeng Tanjung Bumi kepada Alm S, 20 tahun, asal Kecamatan Kokop. korban belakangan meninggal dunia diduga bunuh diri.
Juru bicara rombongan Legislator DPRD Jatim KH. Nasih Aschal menyampaikan, kedatangan mereka sebagai bentuk perhatian DPRD Jatim melihat kasus pemerkosaan yang begitu sadis serta bertolak belakang dengan kultur budaya masyarakat Madura.
“Kita khusus datang ke Kapolres untuk memberikan dukungan kepada polisi agar terus menindaklanjuti sampai tuntas,” kata dia kepada wartawan.
Ra Nasih mengatakan bahwa kepolisian telah berupaya bekerja secara maksimal dalam mengungkap kasus ini. Namun, sambung dia, pihaknya tetap mendesak agar semua pelaku diringkus.
“Kita terima kasih dan terus memberikan dukungan, kami berharap kasus ini terus jalan, semoga tidak ada lagi kasus seperti ini lagi,” harap legislator yang juga pengasuh PP Syaikhona Kholil Bangkalan itu.
Politisi Partai Nasdem itu melihat perkembangan penanganan kasus pemerkosaan kokop berjalan positif setelah ditangkapnya 4 pelaku. Namun, Ia berharap 3 pelaku lainnya juga segera ditangkap.
“Setelah dilakukan upaya ini diharapkan kasus pemerkosaan melibatkan 7 orang ini, tidak hanya 7 ini, jika ada keterkaitan pelaku lain yang terlibat bisa dilakukan tindakan tindakan,”pintanya.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud S.Ag, Legislator dari Fraksi PDI-P menambahkan, pihaknya berharap Kapolres Bangkalan serius menangani kasus pemerkosaan bergilir tersebut.
“Kita meminta kepada kapolres Bangkalan untuk benar benar ditangani dengan baik. kami mengapresia atas penanganan kasus itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya sebagai putra daerah merasa malu, sebab kasus tersebut telah tercoreng nama baik kabupaten yang saat ini memiliki tagline kota dhikir dan sholawat.
“Bagi kami kasus ini sangat mencoreng nama baik kita. Karena sudah menasional,” katanya.
Untuk itu, Pria asal Kecamatan Geger itu meminta masyarakat agar tidak memasrahkan kasus ini ke pihak kepolisian saja. Akan tetapi, lanjut dia, harus ada kerjasama dari semua pihak.
“Kami mengapresiasi terhadap kinerja Kapolres, semoga kasus ini segera tuntas,” tandasnya.
Sementara Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pihaknya kini telah menangkap 4 pelaku kasus pemerkosaan bergilir janda anak satu itu.
“Untuk tersangka kita masih terus melakukan upaya baik persuasif maupun paksa, kita membutuhkan bantuan dari elemen masyarakat, terutama kepala desa, kami terus upayakan tuntas seluruh tersangka,” tutupnya.
Abdi