Penanews.id, Bangkalan-Ikatan Mahasiswa Bangkalan (IKAMABA) Surabaya terus memantau perkembangan dan penyebaran Covid 19 di daerah Bangkalan. Keberadaannya yang mengkhawatirkan “covid 19 memang merupakan virus yang membahayakan dan menakutkan untuk masyarakat madura” ucap faweid selaku Anggota Ikamaba.
menyikapi Covid 19 harus serius mengenai virus yang banyak melanda daerah lain, Selaku organisasi Bangkalan yang di Surabaya sebagaimana yang di ucapkan oleh Zuhud selaku ketua umum IKAMABA ” ini masalah serius dan harus dengan penanganan yang serius pula” Ucapnya.
Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) mengeluarkan seruan menghadapi virus corona yang dimuat di pojoksuramadu.com untuk membatasi sejumlah tempat. Sudah menyatakan sikap untuk menglockdown Membatasi akses Utama masuknya daerah lain ke Madura yakni Suramadu dan pelabuhan Kamal.
Sekretaris BASSRA, KH. M Nuruddin A. Rahman, mengutarakan seruan penutupan Jembatan Suramadu itu melalui pertimbangan ulama Madura melihat peta sebaran virus corona semakin masif di beberapa daerah.
IKAMABA meyatakan sikap mendukung penuh adanya keputusan BASSRA sebab memang covid 19 membahayakan kesejahteraan masyarakat madura.”Kami (Ikamaba,red) mendukung penuh atas keputusan BASSRA dan menegaskan pemerintah daerah harus memberikan tanggapan serius dan tanggap” ucap Zuhud.
Catatan juga bahwa untuk pemerintah Bangkalan dan Ulama. Bahwa dalam pembatasan Suramadu dan Pelabuhan Kamal, akan berdampak ekonomi masyarakat Bangakalan maka, pemerintah Bangkalan harus memikirkan itu.
“Saya sendiri mengharap pemerintah Kabupaten Bangkalan dan ulama juga harus memikirkan ekonomi masyarakat setelah pembatasan akses utama ini dengan memberikan tunjangan Sebab presiden Jokowi sudah Menginstruksikan para pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota) harus melakukan refocusing kegiatan dan melakukan realokasi anggaran untuk mempercepat penanganan Covid-19, baik yang terkait dengan isu-isu kesehatan maupun yang terkait dengan isu-isu ekonomi, memangkas APBD dan Perjalan yang kurang penting” (lanjut Zuhud).