penanews.id, KAWARANG – Kisah haru ini terjadi di Karawang, Jawa Barat. Seorang pemuda penjual kerupuk keliling menangis di sebuah gang yang sepi.
Mendengar suara tangisan, warga yang tinggal di gang itu keluar dan menemui pemuda itu. Sambil berurai air mata, pemuda itu mengaku telah berkeliling sejak pagi, namun dagangannya tak satu pun laku. Sementara dia kelaparan.
Warga pun menolong dengan memberi air dan makan. Kisah ini menjadi salah satu kisah yang paling populer di Facebook sepanjang Minggu, 8 Maret 2020.
Kisah ini mengingatkan saya pada KH Said Aqil Siradj. Dia selalu menyeru gerakan belanja di warung tetangga.
Membeli di warung tetangga, selain dekat, juga ada interaksi sosial kemasyarakatan yang akrab. Ada “obrolan”, bukan sekedar transaksi barang yang menghilangkan nilai sosial kemanusiaan kita.
Kita jadi tahu, kenal dan dekat dapat silaturahmi dengan masyarakat dan lingkungan. Komunikasi beginilah yang manusiawi. Yang menghubungkan antar orang, komunitas dan masyarakat. Bukan sekedar barang, angka penjualan dan plastik kemasan.
Membeli di warung tetangga akan menumbuhkan kekuatan ekonomi keluarga itu. Kita jadi berperan bagi tegaknya ekonomi dan ketahanan sebuah keluarga. (EMBE)