penanews.id, JAKARTA – Laporan BPS yang diliris akhir 2019 mengejutkan. Isinya menyebut pada periode pertama pemerintahan Jokowi luas hutan Indonesia berkurang sekitar 2,6 juta hektare.
Kalau dibayangkan, area hutan yang hilang dalam lima tahun belakangan itu kira-kira setara dengan 40 kali lipat luas Kota Jakarta.
“Luas tutupan hutan yang hilang di Indonesia dalam periode waktu 2014 sampai dengan 2018 berkurang sekitar 1,4 persen atau sebesar 2.685.012 hektare dalam kurun waktu lima tahun,” tulis BPS dalalam laporan itu.
“Terjadi pengurangan luas hutan hampir di semua pulau di Indonesia. Luas hutan paling banyak berkurang adalah di Pulau Sumatera dan Kalimantan,”
Menurut BPS luas tutupan hutan Indonesia berkurang karena berbagai faktor, mulai dari peristiwa alam, penebangan hutan, kebakaran hutan, reklasifikasi lahan, sampai pertumbuhan penduduk.
“Jumlah penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan produk yang berbahan dasar kayu, yang berasal dari kayu hutan, sehingga menimbulkan tekanan terhadap hutan,” tulis laporan BPS itu.
BPS lantas mendorong pemerintah agar tidak sekadar berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
“Penyajian angka Produk Domestik Bruto seharusnya diperluas dengan memperhitungkan penipisan ketersediaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan, agar mampu memberikan gambaran menyeluruh bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Kepala BPS Suhariyanto dikutip dari kbr.id. (EMBE)