penanews.id, SIDOARJO – Polres Sidoarjo menangkap komplotan maling sepeda motor elit. Disebut begitu karena tiap kali mencuri mereka naik mobil, mungkin agar tak dicurigai bahwa mereka sebenarnya sekawanan pencuri.
Maling elit ini, anggotanya 4 orang. Semuanya warga, Kecamatan Grati, Pasuruan. Masing-masing: Mukhlis (34), Kriswanto (19), Muhammad Taufik (21) dan Budi Prasetyo (40). Tiga nama pertama asal Desa Plososari dan nama terakhir asal Desa Cukur Gondang.
Kawanan ini pernah mencuri di perumahan elit Gading Fajar, Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Dua sepeda motor berhasil mereka ambil dari dua rumah.
Jejak mereka terekam CCTV. Penyidik kemudian mempelajari rekaman itu dan berhasil mengetahui identitas para pelaku.
Sebulan lebih menyelidiki, mereka tertangkap ketika hendak mencuri sepeda motor di Jalan Kraton, Pasuruan. Karena melawan saat akan ditangkap, polisi menembak mereka.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho mengatakan komplotan ini tak hanya elit tapi juga sadis.
Modusnya, mereka naik mobil. Dari dalam mobil mereka mencari sasaran empuk. Begitu dapat sasaran empuk, mereka akan merusak gembok pagar dan menggasak sepeda motor.
Bila dipergoki oleh pemilik, mereka akan melempari korban dengan bom rakitan atau bom bondet.
Dan barang bukti yang disita polisi dari markas para tersangka sangat mengerikan. Ada mobil Daihatsu Xenia nopol N 1453 WJ, 1 kunci L, 4 sock kunci T, 1 tang, 1 obeng, 1 kunci shock, 2 unci pas, 6 buah mercon bondet, 15 anak kunci T.
Menurut Kapolres, semua sepeda motor hasil curian, dijual komplotan ini ke seorang penadah bernama Udin. Namun dia buron. Ketika polisi mendatangi rumahnya, Udin tak ada.
Tapi dari rumah Udin, barang bukti yang disita tak kalah mengerikan. Ada 5 bom rakitan atau mercon bondet, 7 anak kunci T, Plat Nomor dan 11 butir amunisi kaliber 22 mm.
“Udin ini residivis, biasa keluar masuk penjara,” kata Zain. (MB)