
Penanews.id, BANGKALAN- Sejumlah orang mendatangi gedung DPRD Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin, 17 Mei 2022. Mereka hendak mengadukan buruknya layanan di RSUD Syamrabu.
Abdurrahman Thohir, juru bicara warga, menceritakan kejadian beberapa bulan di mana salah seorang keluarganya mengalami kecelakaan yang menyebabkan cidera parah di bagian kepala.
Keluarganya itu, kata Abdurrahman, sempat dirawat di RSUD Syamrabu. Namun tak cepat ditangani karena masalah administrasi sebab pasien menggunakan klaim jasa raharja.
“Waktu itu pihak RS Syamrabu mempeesoalkan sistem administrasi, padahal sudah acc jasa rahaja namjn pihak RSUD belum menerima karena harus menggunakan uang, walapun nangi bisa diambil kembali setelah membawa surat dari Jasa Raharja ,” Kata dia.
Setelah masalah administrasi selesai, menurut Abdurrahman, pihak RSUD diduga juga terlambat merujuk korban ke RSUD dr Soetomo sehingga kondisinya semakin labil.
“Setiba di Soetomo, saya ditegur oleh dokter di sana karena pasien terlambat dirujuk ke sana sehingga luka di kepala pasien akibat kecelakaan itu semakin melebar,” Ujar dia.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nurhasan Menyampaikan, terkait pelayanan administarsi dia meminta kepada pihak RSUD supaya dibenahi sehingga lebih efisiens dari segi waktu dan tenaga.
“Kami butuh kebijakan tidak boleh orang yang dalam keadaan gawat darurat dipersulit, dan ditanya punya uang dan sebagainya,karena kondisi panik.” Jelas dia.
Kata Nurhasan, pihak RSUD harus punya ketegasan supaya keluarga pasien lebih tenang ketika pasien yang masuk RSUD langsung ditangani.
“Yang penting ada yang bertanggung jawab, sehingga jika pasien dioperasi maka orang tersebut yang bertanggunga jawab.” Terang dia.
Menurut Nurhasan, atas kejadian itu pihaknya akan mengundang untuk melakukan rapat koordinasi beberapa element baik dari pihak Jasarahadja dan pihak kepolisian sehingga administrasi di RSUD tidak lama.
“Yang pentinga pelayanan harus cepat karena hal itu menyangkut nyawa seseorang,” Pungkas dia.
SAE