• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Jumat, 27 Mei 2022
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nasional

Tiga Ketum Parpol Bertemu, Pengamat Curiga Bakal Usung Ganjar Pranowo

  • Minggu, 15 Mei 2022 15:40
FacebookTwitterWhatsApp

Baca Juga:

Ditanya Soal Capres 2024, Jokowi: Ojo Kesusu!

PDIP Pastikan Usung Capres pada 2024, Siapa?

Foto tribunnews.com




Penanews.id, JAKARTA – Pengamat politik dan pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menduga koalisi yang dibentuk Partai Golkar bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebetulnya adalah Koalisi Penyelamat Ganjar.

Koalisi ini ditengarai akan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.

“Koalisi yang sedang dibentuk Golkar-PAN-PPP ini, jangan-jangan adalah Koalisi Penyelamat Ganjar,” ujar Hendri dalam diskusi yang digelar MNC Trijaya FM, Sabtu, 14 Mei 2022.

Alasannya, ia menengarai PDIP tidak akan mengusung Ganjar, melainkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Sementara itu, sosok Ganjar dinilai kandidat potensial karena memiliki elektabilitas tiga teratas menurut sejumlah lembaga survei. Tiga partai ini ditengarai siap menjadi kapal untuk menampung Ganjar jika tidak diusung PDIP.

“Nah apakah kemudian koalisi ini mampu meyakinkan Ganjar Pranowo untuk melepaskan diri dari kulitnya? Kita lihat nanti. Pilihan Ganjar saat ini adalah memaksakan diri sebagai calon presiden atau legowo tetap sebagai kader PDIP yang nanti mungkin saja bisa menempati kursi menteri,” ujar dia.

Kemungkinan lainnya, kata Hendri, koalisi bisa saja mengusung ketua-ketua umum partai seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto atau Ketua Umum PAN Zulkifi Hasan karena tidak ingin partai sebagai penjual tiket saja, namun tidak berkuasa penuh saat calon di luar elite partai yang menang, seperti halnya era Joko Widodo atau Jokowi.

Koalisi yang diinisiasi Golkar-PAN-PPP diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu. Kata “BERSATU” diambil dari gabungan simbol-simbol tiga partai, yakni BERingin lambangnya Golkar, SuryA atau matahari lambangnya PAN, dan baiTUllah (kabah) lambangnya PPP.

Komitmen koalisi ini diumumkan usai pertemuan tiga ketua umum partai di Rumah Heritage Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022.

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, partainya sejauh ini masih konsisten memasang syarat harus mengusung ketua umumnya Airlangga Hartarto maju menjadi Capres 2024. “Kami masih konsisten dengan (syarat) itu,” ujar Ace kepada Tempo, Kamis malam, 12 Mei 2022.

Ia mengatakan, prasyarat itu mengacu pada amanat Munas Golkar. Saat ditanya apakah PPP dan PAN menerima syarat tersebut, Ace menjawab dengan politis. “Keputusan Munas Partai Golkar soal pencapresan Pak Airlangga sudah diketahui PAN dan PPP,” ujar dia.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan Koalisi Indonesia Bersatu belum menetapkan calon presiden yang akan diusung. Koalisi baru merumuskan visi bersama menuju Pemilu 2024 tanpa politik identitas.

Ihwal sikap Partai Golkar yang ingin ketua umumnya Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024, Eddy menyatakan sah-sah saja, asal tidak dipaksakan dalam koalisi.

“Kami kan sudah tahu posisi masing-masing partai seperti apa, tetapi kami datang untuk hadir dengan pikiran terbuka. Kalau misalnya salah satu di antara teman-teman itu datang sudah dengan prasyarat, saya kira pertemuan tersebut tidak akan terjadi,” ujar Eddy dalam diskusi yang sama.

Senada, Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi mengatakan, belum ada pembicaraan mengenai calon presiden. “Kami belum sampai pada pembicaraan soal siapa yang harus diusung dalam Pilpres,” ujarnya

Sumber: tempo.co

Tags: Ganjar pranowoKoalisi pilpres 2024Pilpres 2024Survei capres 2024Survei pilpres indo barometer
21
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Hendak Lanjut S2 di Swiss, Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai

Hendak Lanjut S2 di Swiss, Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai

3 jam yang lalu
5
Jadi ‘Spesial One’ di Kabinet, Begini Cerita Kedekatan Luhut dan Jokowi

Jadi ‘Spesial One’ di Kabinet, Begini Cerita Kedekatan Luhut dan Jokowi

20 jam yang lalu
8
Cerita Mantan Bupati Sulit Cari Suara Saat Pindah dari PPP ke PKS

Cerita Mantan Bupati Sulit Cari Suara Saat Pindah dari PPP ke PKS

22 jam yang lalu
9
2023, Tidak Ada Lagi Tenaga Honorer di Pusat hingga Daerah, Bisakah?

2023, Tidak Ada Lagi Tenaga Honorer di Pusat hingga Daerah, Bisakah?

2 hari yang lalu
15
Dua Hakim Ditangkap Karena Sabu, Kadang Nyabu Saat Sidang

Dua Hakim Ditangkap Karena Sabu, Kadang Nyabu Saat Sidang

3 hari yang lalu
28
Harta Kekayaan Wakil Ketua KPK Bertambah, Meski Kena Sanksi Potong Gaji

Harta Kekayaan Wakil Ketua KPK Bertambah, Meski Kena Sanksi Potong Gaji

3 hari yang lalu
6
Berikutnya
Berpura-pura Jadi Polisi, Rizal Culik Belasan Anak saat Bermain

Berpura-pura Jadi Polisi, Rizal Culik Belasan Anak saat Bermain

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.