Penanews.id, JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, menyatakan dukungan atas usulan penundaan Pemilu 2024. Usulan ini sebelumnya disampaikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Menurut pria yang akrab dipanggil Zulhas itu, mengungkap sejumlah alasan atas dukungan tersebut. Di antaranya soal angka kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi.
“Berbagai survei menyebut angkanya (kepuasan terhadap Jokowi) di atas 73 persen,” ujar Zulhas di Gedung Parlemen, Jumat, 28 Januari 2022.
Zulkifli Hasan menerangkan, beberapa alasan yang membuat pihaknya berpikir Jokowi masih harus menjabat setelah 2024, pertama karena situasi pandemi yang masih berlangsung dan memerlukan perhatian khusus.
Lalu kondisi perekonomian yang belum stabil, sehingga pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk kembali bangkit.
Alasan lain melihat perkembangan situasi konflik global yang perlu diantisipasi, di antaranya perang Rusia-Ukraina dan tidak menentunya harga minyak dunia.
Lalu anggaran Pemilu yang justru membengkak dari rencana efisiensi, sehingga lebih baik dikonsentrasikan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
Terakhir, keberlangsungan program-program pembangunan nasional yang sebelumnya tertunda akibat pandemi.
“Mempertimbangkan hal-hal tersebut, serta setelah mendengar masukan dan aspirasi dari berbagai kalangan, PAN setuju bahwa pemilu perlu dipertimbangkan untuk diundur,” kata Zulhas.
Usulan perpanjangan masa jabatan presiden dari Zulhas dan Muhaimin itu mendapat pertentangan dari berbagai partai, seperti PKS, Demokrat, hingga PDI Perjuangan.
Sementara itu Pakar politik dari Universitas Indonesia, Reza Hariyadi, mengatakan wacana tersebut bisa merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
“Pembatasan masa jabatan presiden harus dilakukan untuk menjaga sistem demokrasi agar berjalan sesuai konstitusi dan mencegah pemerintahan yang otoriter dan korup,” kata Reza.
Sumber: tempo.co