Foto: Twitter Jatam Nasional
Penanews.id,Banyuwangi – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi membawa rekomendasi pada Kongres Ke-XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan digelar pada 17-20 Maret 2021.
Ketua PC PMII Banyuwangi, Syaifurrohman mengatakan kongres ini menjadi ajang konsolidasi gerakan untuk membicarakan pokok-pokok pikiran berkaitan dengan isu kerakyatan dan isu-isu lingkungan.
“Pada momentum Kongres kali ini, saya ingin menyampaikan kepada seluruh keluarga besar PMII Se-Indonesia, bahwa Kabupaten Banyuwangi mempunyai benteng tsunami di pesisir pantai selatan (gunung tumpang pitu). Namun benteng itu saat ini menjadi lahan tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang menuai banyak kecaman dari masyarakat”, kata Syaifurrohman, Senin (15/03/2021) dikutip dari Beritabaru.co.
“PMII Banyuwangi akan membawa rekomendasi konflik lingkungan di Banyuwangi dengan Tolak Tambang Tumpang Pitu,” terangnya.
Keadaan Tumpang Pitu kini makin memperihatinkan. Dari landscape awal yang hijau berubah menjadi kecoklat-coklatan menjadi pertanda bahwa pohon di hutan sudah habis dieksploitasi menjadi areal pertambangan.
Ia juga menambahkan, aktivitas pertambangan di Banyuwangi berdampak buruk, seperti kerusakan, pencemaran lingkungan dan mengancam keberlangsungan ekosistem laut.
Oleh sebab itu, pihaknya merekomendasikan kepada Ketua Umum terpilih PB PMII nantinya menjadikan isu lingkungan menjadi prioritas gerakan.
“Kami menginginkan Banyuwangi ini menjadi prioritas dalam advokasi Ketua Umum PB PMII kedepan,” pungkasnya.
Kongres tahun ini akan dilaksanakan di 6 Zona lokasi, yakni Zona Balikpapan, Samarinda, Batam, Bekasi, Lombok dan Kendari.
PMII Jatim, Bali, NTB dan NTT bertempat di Gedung BLK Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Kongres PMII yang mengangkat tema “Organisasi Maju untuk Peradaban Baru” itu akan dilaksanakan secara hybrid atau perpaduan antara online dan offline berpusat di Gedung Kesenian Balikpapan Kalimantan Timur.
RED