
penanews.id, SURABAYA -DPRD Jawa Timur mengadakan rapid antigen, Rabu, 6 Januari 2020. Tidak hanya seluruh pegawai, semua anggota dewan juga akan menjalani salah satu metode pencegahan dini penularan virus covid-19 antar manusia ini.
Sekretaris DPRD Jatim Andik Fadjar Tjahjono mengatakan untuk menghindari kerumunan, upaya tracing tidak digelar serempak. Pengambilan sample dilakukan berkala sejak Senin, 4 Januari 2020.
“Ini merupakan upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan DPRD Jatim. Jadi para anggota dewan dan sekretariat diperiksa dengan menggunakan rapid antigen,” kata dia, Rabu (6/1/2021).
Menurut Andik, sejauh ini dari hasil tracing lewat rapid antigen ini belum ditemukan kasus positif. Sebab selama ini DPRD Jatim sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Jika nantinya ada yang terpapar Covid-19, Andik mengatakan akan mengambil tindakan. Menurutnya jika tidak terlalu parah maka bisa dilakukan dengan isolasi mandiri.
“Tapi kalau parah, kita akan merujuk ke RSU dr Soetomo,” ungkap dia.
Sejak Desember 2020, kasus positif covid-19 di Jawa Timur naik signifikan. Kenaikan ini ditandai dengan tidak ada lagi kabupaten atau kota yang berstatus zona kuning.
Terbaru, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tertular virus flus yang berasal dari kalelawar dan tenggiling ini. EMBE