
Penanews.id, BANGKALAN – Inisiatif Kepolisian Sektor Socah di Bangkalan, Jawa Timur, menyediakan fasilitas belajar daring gratis untuk siswa layak ditiru.
Fasilitas internet di kantor Polsek yang mubazir dan berlebih kuota setiap bulan karena hanya dipakai untuk mengirimkan laporan resmi, dibuka aksesnya untuk publik empat hari lalu.
Siswa, juga mahasiswa yang sejak pandemi corona menjalani belajar online dari rumah, bebas datang kapan saja. Dengan syarat hanya mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, tidak bergerombol, cuci tangan dan memakai masker selama belajar daring berlangsung.
“Kantor polsek buka 24 jam, silahkan pakai internet kapan saja,” kata Kepala Polsek Socah, Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Hartanta.
Diterapkan sejak Senin, 3 Agustus 2020, rerata siswa yang datang memakai fasilitas itu baru 5 sampai 6 siswa perhari. Sebagian besar mereka tinggal di desa dekat Polsek seperti Socah, Keleyan dan Buluh.
Namun Hartanta yakin jika layanan ngenet gratis itu ter sosialisasi dengan baik, jumlah siswa penggunan akan semakin banyak.
Untuk siswa dari desa yang jauh dari Polsek, namun ingin menggunakan fasilitas internet agar bisa belajar daring, mobil operasional Polsek bisa digunakan untuk penjemputan.
“Kantor Polsek ini punya masyarakat, fasilitas apa pun yang ada bisa digunakan oleh masyarakat,” ungkap Hartanta.
Bermula Dari Keluhan
Ide internet gratis ini berawal dari sosialisasi pencegahan Covid 19 yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Socah, Bripka Khairul Anam, ke desa-desa.
Tiap kali bertemu warga, ia selalu mendapat keluhan yang sama bahwa anak mereka tak bisa belajar karena tak punya android atau punya android tapi tak punya uang untuk membeli paket internet.
Ketika keluhan itu disampaikan Bripka Anam ke pimpinannya disertai usul agar bisa menggunakan fasilitas internet Polsek, Kapolsek Socah AKP Hartanta langsung setuju.
Garasi di halaman Polsek lantas pun dibersihkan dan diberi beberapa meja dan kursi, sebagai tempat para siswa belajar daring. Lengkap dengan seperangkat peralatan cuci tangan.
Bripka Khairul Anam sendiri baru saja mendapat penghargaan Ksatria Tangguh Bhabinkamtibmas karena perannya dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.
Penghargaan ini langsung diberikan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imran, Selasa (4/8) lalu.
Satu Hape Lima Siswa
Di Desa Jadih, sepuluh kilometer dari Polsek Socah, sekitar lima orang siswa kelas 1 SDN Jaddih 05, berkumpul di rumah Ima Sakdiyah untuk belajar daring.
Tiap kali wali kelas mereka memberikan PR, tugas itu dikirim lewat rekaman video ke handphone IIma disertai video penjelasan sesuai mata pelajaran hari itu.
Sejak sekolah daring diterapkan guna mencegah Penukaran virus corona, Ima menjadi ‘guru sambung’ bagi para murid karena ikut membantu para siswa menjelaskan maksud dari tugas yang diberikan oleh guru.
Tiap selesai mengerjakan tugas sekolah, Ima langsung memoto hasilnya kemudian mengirimka ke wali kelas hari itu juga.
Dari lima siswa itu, hanya dua diswa yang orang tuanya memiliki android dan hanya Ima yang rutin mengisi paket internet.
“Gak apa-apa kuota internet habis, karena saya sedih beberapa kali baca berita, ada orang tua berbuat kriminal demi anaknya bisa sekolah daring,” tutur ibu dua anak itu.
EMBE