Oleh: Samantha Cole
Penanews.id, JAKARTA – Pada pertengahan Juni 2020, Mia Khalifa mengunggah video di TikTok, menampilkan dia berpose di rumahnya. Videonya sendiri tidak kontroversial, namun caption dalam video itu yang memicu perbincangan.
“Aku sedang mengalami trauma gara-gara teringat ada ratusan juta orang di luar sana yang selalu mengenangku dengan citra tertentu, hanya karena keputusan bermasalah yang kuambil di usia 21 tahun, khususnya dari tiga bulan momen paling rendah dalam hidupku,” demikian tulis Khalifa.
Khalifa—kini menjadi komentator olahraga dan seleb medsos—merujuk pada masa lalunya di industri pornografi. Khalifa terjun ke bisnis industri film dewasa pada 2014 dan setelah tiga bulan, dia tak pernah lagi dikontrak PH film mesum manapun. Namun video-videonya senantiasa populer, karena dia menjadi ikon bintang porno yang berani menampilkan citra perempuan muslim.
Dalam beberapa wawancara di televisi dan media, Khalifa secara terbuka merasa masa lalu itu senantiasa menghantui. Dia menuduh pencari bakat situs pornografi memanipulasi anak muda, termasuk dirinya, agar berani beradegan mesum. Khalifa merasa dimanfaatkan.IKLAN
Khalifa juga sering mengkritik terbuka kondisi tidak adil yang dia rasakan selama menjadi pemeran film porno.
Tahun lalu, dia mengaku hanya mendapat bayaran US$12 ribu sepanjang karirnya. Angka itu relatif rendah, untuk nama yang berulang kali memuncaki daftar pencarian teratas situs Pornhub.
Sampai sekarang, video-video Khalifa masih masuk daftar populer di bermacam situs dewasa.Berbagai Mitos Keliru Seputar Industri Pornografi Diluruskan Aktris Film Dewasa
Rupanya kritikan Khalifa mulai memicu ketidaksenangan dari pelaku industri. Serangan balik digalang oleh BangBros, rumah produksi yang pernah memakai jasa Khalifa pada 2014. BangBros sampai membuat situs sendiri, untuk membantah semua tudingan yang pernah dilontarkan perempuan 27 tahun itu.
“Mia kami pikir sudah melontarkan tudingan sesat, serta cenderung fitnah terhadap bekas rekan kerjanya. Kami awalnya ingin mendiamkan, tapi dia ternyata terus menyampaikan fitnah tersebut di ruang publik. Karenanya, manajemen BangBros terpaksa mengambil sikap dan merespons semua tuduhannya yang lebih mirip karangan bebas serta tidak berdasar fakta.”
BangBros menuding pernyataan kontroversial Khalifa soal pengalamannya menjadi bintang porno diucapkan untuk motif pribadi. Yakni menaikkan profilnya di Google Trend, supaya karirnya sebagai seleb medsos bisa berkembang tanpa ada embel-embel “bekas bintang film dewasa populer”.
Selain itu, BangBros menyajikan klaim kalau Khalifa selama bekerja dengan mereka saja sudah dibayar US$178 ribu, belum termasuk ketika dia dibayar PH film porno lainnya.
Namun, BangBros tidak merilis data konkret bukti pembayaran itu, sehingga angka di atas sulit diverifikasi. Serangan. balik lainnya berupa tuduhan kalau Khalifa tidak bekerja di industri film porno tiga bulan saja, melainkan dua tahun.
“Kami punya catatan yang bisa membuktikan kalau dia dikenal oleh produser PH lain sebelum bekerja sama dengan BangBros,” demikian keterangan di situs mereka.
BangBros juga menyertakan cuplikan rekaman Khalifa ketika berinteraksi dengan penggemar di situs naked.com, yang tanggalnya membuktikan dia aktif dalam bisnis ini lebih dari tiga bulan.
Saat dikonfirmasi oleh Motherboard, juru bicara BangBros menyatakan situs khusus untuk mengklarifikasi berbagai tudingan Khalifa dibikin karena merugikan mereka dan industri secara keseluruhan.
“Tuduhannya sangat serius, sementara untuk menjawabnya secara lengkap kami pikir format Twitter atau Instagram tidak memudahkan pembaca memahami poin-poin keberatan kami. Makanya [BangBros] memutuskan sekalian bikin situs khusus untuk klarifikasi.”
Serangan balik BangBros sudah dimulai sejak 29 Juni lalu, ketika perusahaan mengirim surat somasi agar Khalifa berhenti menyebar fitnah.
Sumber: vice.com