
Penanews.id, SAMPANG – Ribuan warga menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Sampang, menuntut agar jadwal Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) segera ditetapkan. Namun, aksi yang berlangsung panas itu meninggalkan satu catatan: Ketua DPRD Sampang, Rudi Kurniawan, tak muncul di hadapan massa.
Koordinator lapangan aksi, Mahrus, menilai absennya Rudi mencerminkan lemahnya keberpihakan terhadap rakyat.
“Menyampaikan aspirasi adalah hak yang dijamin undang-undang. Tapi Ketua DPRD malah menghilang. Sikap itu tidak mencerminkan wakil rakyat,” ujar Mahrus, Rabu, 29 Oktober 2026.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan puncak kejenuhan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Slamet Junaidi.
“Tidak hadirnya Ketua DPRD menjadi bukti bahwa ia lebih berpihak pada bupati, yang notabene pamannya sendiri,” kata Mahrus.
Ia juga menuding Rudi telah kehilangan fungsi sebagai penyambung suara rakyat. “Sekarang Ketua DPRD lebih mirip bumper eksekutif ketimbang pengawas kebijakan,” ujarnya.
Dengan nada sarkastik, Mahrus menambahkan, “Mungkin dia khawatir namanya dihapus dari Kartu Keluarga oleh H. Idi (sapaan akrab bupati).”
Pandangan serupa disampaikan Rofii, korlap aksi lainnya. Menurut dia, Rudi sempat terlihat di lokasi demonstrasi ketika situasi mulai ricuh. Alih-alih menenangkan massa, Rudi justru pergi.
“Kapolres tadi bilang Rudi pulang. Bagi kami, itu kabur,” kata Rofii, pemuda asal Robatal.
Ia menilai sikap Ketua DPRD Sampang menunjukkan mental pengecut. “Sebagai pimpinan tertinggi di lembaga perwakilan rakyat, seharusnya ia hadir untuk menenangkan warga, bukan justru menghindar,” ujarnya.
UYUNK









