
Penanews.id, BANGKALAN – Komitmen untuk mendukung program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto terus menguat di daerah.
Salah satunya datang dari Yayasan Banyuurip Sejahtera Enam, yang resmi meluncurkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Baca Juga:
Peresmian program berlangsung di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banyubunih, Rabu (27/10/2025), ditandai dengan Grand Opening dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama sejumlah mitra pelaksana.
Sebanyak 3.600 penerima manfaat dari 39 lembaga pendidikan akan menerima layanan gizi dari program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu.
Wakil Ketua Yayasan Banyuurip Sejahtera Enam, H. Nur Hasan, mengatakan peluncuran program MBG di Galis menjadi langkah nyata yayasan dalam menerjemahkan visi Presiden untuk membangun generasi sehat dan berdaya saing.
“Kami ingin memastikan semangat program Presiden ini benar-benar sampai ke masyarakat. Ini bukan sekadar memberi makan, tapi tentang membangun masa depan anak-anak bangsa yang sehat, cerdas, dan kuat,” ujarnya.
Ia menegaskan, yayasan berkomitmen menjalankan program MBG dengan prinsip transparansi, partisipasi, dan pemberdayaan lokal. Melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah, petani, dan pelaku UMKM, yayasan ingin memastikan seluruh rantai program juga menjadi sumber kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami tidak ingin program ini berhenti di meja makan. Kami ingin bahan makanannya berasal dari warga sendiri, agar ekonomi lokal ikut tumbuh bersama gizi anak-anak kita,” tegasnya.
Langkah Yayasan Banyuurip Sejahtera Enam mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Bangkalan Moch. Fauzan Jakfar, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
Fauzan menilai, inisiatif yayasan ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap kebijakan nasional yang menempatkan gizi sebagai pondasi pembangunan manusia Indonesia.
“Apa yang dilakukan Yayasan Banyuurip Sejahtera Enam ini sangat positif. Mereka bukan hanya melaksanakan, tapi menjadi motor penggerak program Presiden di daerah. Ini contoh sinergi yang perlu ditiru,” ujar Fauzan.
Ia berharap pelaksanaan MBG di Galis bisa menjadi model penerapan program nasional berbasis masyarakat, dengan pengawasan yang baik dan manfaat yang berkelanjutan.
“Kalau dikelola dengan transparan dan melibatkan semua pihak, program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menumbuhkan ekonomi rakyat,” tandasnya.
Abdi









