
Penanews.id, BANGKALAN- Dalam rangka memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan di era digital, Anggota MPR RI Hasani bin Zuber, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan mengusung tema yang segar dan relevan bagi generasi milenial dan Gen-Z, yaitu “Indonesia Emas 2045: Kontribusimu di Era Digital untuk NKRI”.
Acara yang berlangsung meriah ini diselenggarakan di kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, 31 Juli 2025.
Hadir sebagai pembicara kunci, Hasani bin Zuber menyampaikan bahwa nilai-nilai luhur Empat Pilar MPR RI—Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika—tidak boleh ketinggalan zaman.
Justru, kata dia keempatnya harus menjadi landasan dan filter utama dalam menghadapi derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi.
“Anak-anak muda sekarang adalah agen perubahan. Jempol kalian yang lincah di media sosial, kreativitas kalian dalam membuat konten, dan kemampuan analisis kalian dalam mencerna informasi, itu semua adalah kekuatan. Tapi, kekuatan itu harus punya pondasi yang kuat agar tidak mudah terombang-ambing oleh hoaks, radikalisme, dan ancaman perpecahan lainnya. Pondasi itu adalah Empat Pilar Kebangsaan kita,” tegas Hasani di hadapan ratusan peserta.
Dalam paparannya, politisi yang karismatik tersebut banyak memberikan contoh-contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengaitkan Pancasila dengan etika bermedia sosial (medsos), seperti menghargai perbedaan pendapat (Sila Ke-4) dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan (Sila Ke-2) dalam setiap kolom komentar.
“Jangan sampai kita jadi pribadi yang berbeda di dunia nyata dan dunia maya. Sila Ketuhanan juga mengajak kita untuk menyebarkan konten yang positif, bukan hate speech atau ujaran kebencian,” tambahnya.
Acara berlangsung interaktif dan tidak monoton. Selain pemaparan materi, Hasani juga mengadakan sesi tanya jawab dengan memberikan merchandise menarik bagi penanya terbaik, serta kuis berhadiah melalui platform quiz online, yang langsung disambut antusias oleh peserta.
Seorang peserta, Syakir mengaku acara seperti ini sangat dibutuhkan. “Awalnya saya kira acaranya akan formal dan membosankan. Ternyata enggak sama sekali. Pak Hasani menyampaikannya dengan bahasa kami, bahasa anak muda. Jadi paham kalau ternyata menjadi nasionalis dan kontribusi untuk negara bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti memfilter informasi sebelum dibagikan,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini. Hasani berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dengan pendekatan yang kekinian agar pesan-pesan kebangsaan dapat diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa.
“Empat Pilar ini bukan hanya untuk dihafal, tetapi untuk dipahami, dihayati, dan yang paling penting, **diamalkan** dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan begitu, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan bisa kita wujudkan bersama,” pungkasnya.







