
Penanews.id, BANGKALAN – Thierry Daniel Henry, salah satu penyerang terbaik sepanjang masa, telah mengukir sejarah gemilang dalam dunia sepak bola, baik di level klub maupun internasional.
Baca Juga:
Dikenal karena ketajamannya di depan gawang, visi bermain yang luar biasa, serta kecepatan dan teknik yang memukau. Henry menjadi ikon yang tak tergantikan, terutama bagi Arsenal, yang bahkan menobatkannya sebagai pemain terbaik dalam sejarah klub.
Henry pernah menjadi runner-up Ballon d’Or pada tahun 2003 dan meraih posisi kedua FIFA World Player of the Year pada 2003 dan 2004.
Selain itu, ia juga dinobatkan sebagai FWA Footballer of the Year sebanyak tiga kali, PFA Players’ Player of the Year dua kali, serta masuk dalam PFA Team of the Year selama enam tahun berturut-turut.
Prestasinya juga diakui secara global melalui penghargaan FIFA FIFPro World XI dan UEFA Team of the Year di beberapa kesempatan.
Karier Klub: Dari Monaco hingga Arsenal
Henry memulai karier profesionalnya di AS Monaco pada tahun 1994, di mana ia menunjukkan potensi besar di usia muda. Setelah sempat bergabung dengan Juventus, juara bertahan Serie A saat itu, kariernya kurang bersinar karena perbedaan filosofi permainan.
Namun, kepindahannya ke Arsenal pada tahun 1999 dengan biaya transfer £11 juta menjadi titik balik dalam kariernya.
Di bawah bimbingan Arsène Wenger, Henry berkembang menjadi penyerang kelas dunia. Ia mencatatkan 228 gol dalam semua kompetisi, menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang masa Arsenal.
Bersama The Gunners, Henry memenangkan empat Golden Boot Premier League, dua gelar Liga Premier, dan dua Piala FA. Salah satu momen puncaknya adalah saat memimpin Arsenal meraih gelar Liga Premier tanpa satu pun kekalahan pada musim 2003-2004, yang dikenal sebagai “The Invincibles.”
Setelah delapan tahun penuh kejayaan di Arsenal, Henry melanjutkan karier ke Barcelona pada tahun 2007. Di sana, ia menjadi bagian penting dalam treble bersejarah klub pada musim 2008-2009, memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions UEFA.
Kemudian, ia bergabung dengan New York Red Bulls di MLS sebelum kembali ke Arsenal sebagai pemain pinjaman singkat pada tahun 2012. Henry resmi pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 2014.
Kesuksesan di Tim Nasional Prancis
Bersama tim nasional Prancis, Henry mencatatkan prestasi luar biasa. Ia membantu Prancis meraih Piala Dunia FIFA 1998, Euro 2000, dan Piala Konfederasi 2003.
Dengan 51 gol dari 123 penampilan, ia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah tim nasional Prancis, rekor yang bertahan hingga 2022. Henry juga tampil gemilang di berbagai turnamen internasional, termasuk meraih Golden Ball dan Golden Shoe di Piala Konfederasi 2003.
Karier Kepelatihan: Dari Belgia ke MLS
Setelah gantung sepatu, Henry melanjutkan karier di dunia sepak bola sebagai pelatih. Ia memulai dengan melatih tim muda Arsenal pada 2015 sambil menjadi pundit di Sky Sports.
Pada 2016, ia ditunjuk sebagai asisten pelatih tim nasional Belgia, membantu tim meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2018.
Henry kemudian menjajal tantangan sebagai pelatih kepala di AS Monaco pada 2018, meski masa jabatannya singkat. Ia melanjutkan karier kepelatihannya di MLS bersama Montréal Impact, di mana ia membawa tim mencapai babak playoff pada musim 2020 sebelum mengundurkan diri pada 2021. Tak lama setelah itu, Henry kembali sebagai asisten pelatih tim nasional Belgia.
Warisan Seorang Legenda
Thierry Henry bukan hanya seorang legenda di lapangan, tetapi juga figur inspiratif di dunia sepak bola modern. Keahliannya sebagai pemain, pemimpin, dan kini pelatih, menunjukkan dedikasinya terhadap olahraga ini.
Dari gol-gol spektakulernya di Arsenal hingga kontribusinya di panggung internasional, Henry tetap menjadi simbol kejayaan sepak bola Prancis dan dunia.
Namanya akan selalu dikenang, bukan hanya sebagai pencetak gol ulung, tetapi juga sebagai ikon sejati sepak bola global. EMbe