penanews.id, JAKARTA – Ketika AC Milan bertanding, para fans akan menamai Stadion di pusat Kota Milan itu dengan nama San Siro.
Sebaliknya, jika Inter Milan yang bertanding stadion berkapasitas 85 ribu penonton itu akan digaungkan dengan nama Giuseppe Meazza. Kok bisa begitu ya?
Stadion itu dibangun pada 1925 ketika Piero Pirelli menjadi Presiden AC Milan. Setelah rampung dalam 13 bulan kemudian, stadion yang menelan biaya 5 juta lira itu diberinama Nuovo Stadio Calcistico San Siro dan memang diperuntukkan sebagai markas AC Milan.
Krisis keuangan yang dialami AC Milan pada 1935, membuat Pirelli menjual stadion itu ke Pemerintah Kota Milan.
Perubahan status kepemilikan ini memungkinkan klub sekota Inter Milan menyewa stadion itu kepada pemkot Milan. Maka sejak 1947, Inter Milan menempati stadion itu, di samping tetap menjadi markas AC Milan.
Ketika Giuseppe Meazza, legenda sepakbola Italia meninggal, Pemkot Milan pada 1980 memberi penghormatan dengan menjadikan namanya sebagai nama stadion itu.
Dikutip dari kompas.com, Giuseppe Meazza yang meninggal dunia pada 21 Agustus 1979 tercatat pernah berseragam Inter Milan (1927-1940) dan AC Milan (1940-1942).
Ia juga merupakan salah satu pahlawan timnas Italia ketika memenangi Piala Dunia 1934 dan 1938.
Meski begitu, pendukung AC Milan tetap memilih nama San Siro. Sebab, nama Giuseppe Meazza lebih identik dengan Inter.
Hingga saat ini, nama San Siro selalu muncul ketika AC Milan menggelar laga kandang. Sementara itu, fans Inter Milan akan menyebut nama Stadion Giuseppe Meazza untuk markas klub kesayangan mereka.
EMBE