
penanews.id, SURABAYA– Pencoblosan yang kurang tiga hari, Markas Taruna Merah Putih (TMP), organisasi poros anak muda PDI Perjuangan yang mendukung pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji di Pilkada Surabaya, Jalan Raya Darmo, diserang ratusan orang tak dikenal, dengan menggunakan kayu panjang dan batu, Minggu 6 Desember 2020.
“Kami melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya. Kami berharap polisi mengusut tuntas. Jangan sampai premanisme ini menjadi preseden buruk yang menodai perjalanan demokrasi kita,” kata Ketua TMP Surabaya Aryo Seno Bagaskoro.
Seno menjelaskan kronologi penyerangan tersebut, bahwa Sabtu 5 Desember 2020 malam ada 10 kader TMP Surabaya berjaga di posko. Lalu pada keesokan harinya, Minggu 6 Desember 2020 sekitar pukul 01.25 WIB dini hari, terlihat ratusan pengendara motor melakukan konvoi di Jalan Raya Darmo, melewati persis depan posko.
“Tiba-tiba, beberapa pengendara motor berhenti di depan posko, membawa bambu dan kayu. Lalu ada orang masuk dan menendang keras pintu sambil membawa bambu dan kayu panjang. Kami tidak tahu siapa mereka karena kejadiannya begitu cepat,” ujar Seno.
Hampir seluruh kader TMP yang berjaga lalu geser ke belakang dan atas gedung. Baru kemudiantampak ada lampu mobil polisi dari kejauhan. Para penyerang kemudian putar balik, lalu mengambil secara acak dan melemparkan helm-helm milik para kader TMP ke pintu dan kaca depan gedung.
“Para penyerang pergi dari lokasi kejadian, kader TMP langsung menelepon 112 dan menelepon saya yang sedang berada di rumah,” jelas Seno.
“Jadi, sebelum kabur, mereka sempat mengacak-acak dan melemparkan helm-helm milik para kader TMP ke pintu dan kaca depan gedung,” lanjut Seno.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Anas Karno menjelaskan, tindakan tersebut adalah sebuah teror. “Kami tidak mau menduga-duga. Kami hanya ingin agar suasana tetap kondusif, makanya kami laporkan ke pihak yang berwajib bersama PDI perjuangan,” ujarnya.
Anas juga berharap agar para kader dan simpatisan PDI perjuangan tidak sampai terprovokasi. Semuanya diserahkan kepada pihak kepolisan. “Kami percayakan semua pada pihak polisi, dan kami yakin pihak kepolisan bisa mengungkapnya,” ujarnya.
Anas juga mengajak seluruh kader PDI Perjuangan bersiaga. “Di berbagai kota kami juga ditekan. Kali ini di Surabaya markas anak-anak muda TMP diserbu orang tak dikenal. Prinsipnya, kita tetap santun, tapi kita tidak pernah takut pada premanisme,” tegas Anas.
sumber: jatimnet.com