
penanews.id, SAMPANG – Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang memiliki program membangun desa dengan target mencapai 1000 desa. Di Banyuates, mereka akan melaksanakan program tersebut dari tanggal 3 Juli hingga 4 Agustus. Kali ini mereka memberikan pelatihan desain grafis bagi perangkat desa se-kecamatan Banyuates, Senin (17/7/2023).
Kegiatan tersebut bertempat di balai desa Banyuates dan dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Kepala desa setempat yaitu Yunita Dewi. Menariknya, narasumber yang menyampaikan materi tentang desain grafis itu adalah seorang mahasiswa disabilitas dengan gangguan tuna rungu.
Dandy Budhi Prasetyo selaku pemateri mengatakan bahwa, desa bisa mempromosikan potensi yang ada di desa melalui visual grafis. Oleh sebab itu, apabila perangkat desa memiliki kemampuan untuk membuat desain sebagai sarana promosi sendiri, maka akan lebih maksimal dan sangat berpeluang untuk mengenalkan produk atau potensi-potensi desa yang ada.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak desa agar dapat memanfaatkan dunia digital sebagai sarana promosi. Kedepan, perangkat desa dapat membuat desain promosi sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya,” Tutur mahasiswa disabilitas yang dibantu oleh temannya untuk memaparkan materi dihadapan para perangkat desa.
Menurut mahasiswa jurusan Sistem Informasi itu, pengetahuan tentang editing maupun desain sangat penting. Sebab, dizaman yang serba digital seperti saat ini, banyak produk UMKM yang harus dipasarkan melalui media sosial ataupun market place, dan itu butuh desain yang menarik untuk bisa memikat pelanggan.
“Pengetahuan semacam ini (editing dan desain) sangat penting. Hal itu bisa digunakan oleh pelaku UMKM dan juga sarana informasi pemerintah desa kepada masyarakat,” Imbuhnya.
Ditempat yang sama, Pj. Kepala desa Banyuates Yunita Dewi mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap program yang dilakukan oleh kampus Unibraw tersebut. Menurutnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan baik oleh perangkat desa maupun oleh pihak mahasiswa sendiri.
Yunita mengungkapkan, bahwa sesuai surat tugas dari kampus, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang itu hanya melakukan praktek di desa Banyuates. Tetapi kata dia, tak ada salahnya jika 20 desa se kecamatan Banyuates bisa bergabung dalam kegiatan belajar mendesain itu.
“Awalnya memang MMD ini hanya fokus di desa Banyuates dan Masaran saja. Tapi mumpung ada program bagus dan tidak perlu biaya kan lebih baik kalau desa-desa yang lain mau bergabung. Sehingga mereka juga bisa belajar desain dari temen-temen mahasiswa disini,” Ungkapnya.
Yunita menambahkan, Banyuates merupakan desa ke 986 dari 1000 desa yang menjadi sasaran MMD se Jawa Timur. Untuk di Banyuates, MMD membawa 14 program kegiatan yang menyentuh sektor pendidikan, kesehatan dan UMKM.
“MMD ini sudah melakukan sosialisasi 14 program kegiatan yang akan dilaksanakan. Dari 14 itu, sudah realisasi 8 program kegiatan dan ini terus dikebut. Kemudian Yang menjadi sasaran mereka diantaranya, pendidikan, kesehatan, UMKM, dan pertanian,” Katanya lagi.
Uyunk