Penanews.id, BANGKALAN – Minimnya perhatian pemerintah terhadap kondisi infrastruktur jalan mendorong warga dari lintas desa; Bilaporah, Jaddih, dan Parseh, Kecamatan Socah melakukan perbaikan kerusakan jalan dengan cara patungan atau swadaya. Dalam dua pekan terakhir, dana yang terkumpul mencapai lebih dari Rp 30 juta.
Warga bersepakat, dana hasil patungan itu dialokasikan untuk kebutuhan membeli batu, kerikil, pasir, aspal, membayar ongkos tukang, hingga mendatangkan mesin wales. Perbaikan tambal sulam hingga sejauh sekitar 250 meter itu mulai dilakukan di Jalan Kampung Tegal, Desa Bilaporah, Minggu (16/7/2023).
Tidak hanya warga setempat, para pelintas jalan juga memberikan sumbangsih berupa air mineral, makanan ringan, hingga menaruh uang ke dalam kardus. Hanya dalam waktu setengah hari, uang dalam kardus terkumpul hingga lebih dari Rp 900 ribu.
“Ke mana ya pemerintah?,” celetuk Ruba’i, warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah di tengah suara deru mesin wales.
Munculnya pertanyaan Ruba’i itu dikarenakan dalam lima tahun terakhir, perbaikan jalan kabupaten di jalur poros Desa Bilaporah dan Desa Jaddih dilakukan masyarakat dengan cara patungan.
“Masyarakat rindu akan ‘belaian’ tangan pemerintah terkait kondisi inftrastruktur jalan. Di titik ini (Kampung Tegal), seingat saya sudah dua kali diperbaiki warga dengan cara patungan. Padahal jarak ke Kota Bangkalan dari titik kerusakan ini, sekitar 4 Kilometer,” pungkasnya.
Catatan Tribun Madura, perbaikan jalan secara swadaya di lokasi tersebut dilakukan warga pada pertengahan November 2017 silam. Itu dilakukan setelah seorang penjual sayur keliling terjatuh karena sepeda pancalnya terjerembab di lubang jalan.
Halili, warga Desa Parseh, Kecamatan Socah mengungkapkan, bukan hanya kondisi infrastruktur jalan penghubung antar desa yang rusak tapi juga lintas kecamatan. Kerusakan parah beberapa titik ruas jalan juga ada di Desa Parseh dan Sanggra Agung Kecamatan Socah hingga Sendang Dajah Kecamatan Labang.
“Untuk menuju akses Jembatan Suramadu, warga harus menempuh waktu lebih lama karena ada beberapa titik jalan rusak parah. Arus pengiriman logistik kebutuhan masyarakat juga terhambat, upaya percepatan ekonomi juga tersendat,” ketus Halili.
Ia mengapresiasi langkah warga yang kompak untuk melakukan perbaikan jalan dengan cara patungan tanpa menunggu anggaran dari pemerintah. Hal serupa dalam waktu dekat juga akan dilakukan untuk perbaikan jalan di Desa Parseh.
Sementara Kepala Desa Bilaporah, Moh Yunus mengungkapkan, upaya perbaikan jalan di desanya tidak lepas karena anggaran dari pemerintah belum juga turun dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, pihaknya mengimbau warga untuk bergandengan tangan melakukan perbaikan jalan.
“Dalam setahun ini sudah dua kali perbaikan jalan secara swadaya. Warga patungan karena selain sebagai jalur poros penghubung beberapa desa dan kegiatan ekonomi, jalan ini merupakan akses utama para siswa ke sekolah,” singkat Yunus.
EMbe