Penanews.id, BANGKALAN- Aktivis Mahasiswa yang tergabung dalam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bangkalan membuka posko pengaduan tentang pendafataran peserta Dkdkm Baru (PPDB) mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), di.kantor Sekertariatan PC PMII Bangkalan yang berada Jl. Bromo No 25 Kelurahan Mlajeh, Bangkalan.
Kegiatan itu dilakukan buntut dari gerlaran dialog Segitiga Emas yang dilaksanakan pada selasa (20-06-2023) yang lalu, sehingga pada tanggal 01.07.2023 aktivis mahasisw membuka posko pengaduan.
Qomaruddin Tim Pengawalan PPDB, menyampaikan, posko pengaduan ini untuk mempermudah masyarakat dalam menyampaikan laporan atau keluhan terkait PPDB.
“Jaman sudah modern, masyarakat yang mau mengadu tidak harus datang ke Posko Pengaduan, boleh juga melalui telfon, kemudian biar kami yang gerak menemui dan bersilaturrahim dengan masyarakat” Jelasnya.
Lanjut dia, selama posko.pengaduan dibuka sudah dibanjiri oleh beberapa masyarakat mengeluhkan terkait proses PPDB, karena banyak sekolah di Kabupaten Bangkalan melakukan penekanan kepada wali murid untuk membeli seragam di koperasi sekolah dan menjadi syarat masuk.
“Ada yang mengeluh supaya siswa wajib beli seragam di sekolah,” papar dia.
Syamsul Hadi, Ketua umum PC PMII Bangkalan mengecam tindakan tersebut. Semestinya koperasi sekolah menyediakan pemesanan seragam dan atribut lainnya, maka tidak boleh ada pemaksaan.
“Tidak ada aturannya seragam harus beli ke Koprasi, apalagi sampai mempengaruhi diterima atau tidaknya calon siswa.” paparnya dengan nada kecewa.
Menurut informasi yang sampai kepada PC PMII Bangkalan, tarif pemesanan atribut dan seragam sekolah mulai dari 1 juta – 1.6 juta.
“Hasil laporan dan turun lapangan Tim, bahwa ada yang dikocek tarif 1jt-1.6jt. Pasti sangat membebani bagi masyarakat menengah kebawah ini.” Tegas dia,
Dia juga menjelaskan kondisi di salah satu sekolah koperasi hanya menyediakan kain seragamnya untuk dibuat seragam sendiri oleh murid.
“di salah satu sekolah, disuruh bayar 1.5jt dan seragamnya hanya dikasih kain. Ngada-ngada sekolah ini” sampainya.
Syamsul menegaskan bahwa PC PMII Bangkalan akan terus inten melakukan pengawalan agar perilaku oknum yang melakukan Pungli tidak merusak proses PPDB
“Saya bersama seluruh Tim, Komisariat, rayon dan kader PMII Bangkalan akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat serta akan kami kawal sampai pungutan antribut sekolah tidak ditekankan kepada wali murid” tegas Syamsul.
Lanjut Syamsul, identitas informen memang dirahasiakan sebab menjaga kondusifitas. Pun dia menegaskan hanya akan membuka pada pihak yang berwenang.
“Rekaman, videonya ada di kami. Kami hanya akan membuka kepada pihak yang berwenang. Kami ingin menjaga informan yang telah berkenan membuka kepada kami” tutup dia
SAE