Penanews.id, BANGKALAN – Dengan tenang, Syaifudin menuturkan kembali penembakan yang ia alami pada Jumat malam, 28 April 2023 lalu. Peristiwa ini terjadi di Desa Kelbung, di mana Syaifudin menjabat Klebun atau Kepala Desa di sana sejak dua tahun lalu.
Kelbung sebuah desa terpencil di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Di Dusun Kelbung, yang kemudian menjadi nama Desa, ada jembatan kecil, di sanalah Penembakan terjadi.
Malam itu, Syaifudin dan keluarga menghadiri undangan pengajian. Mereka naik mobil Toyota Avanza warna putih. Ada enam orang dalam mobil, termasuk adik, istri dan anaknya.
“Jam sembilan saya pulang dari pengajian itu karena mau menghadiri undangan lain,” tutur pemuda 24 tahun ini, Senin, 1 Mei 2023.
kira-kira satu kilometer dari tempat pengajian, tepatnya ketika melintas jembatan Dusun Kelbung, Syaifudin mendengar suatu letusan yang dibarengi hantaman keras ke arah pintu bagian depan di posisi sopir.
Setelah dicek, ternyata ada lubang yang diduga bekas hantaman proyektil. Beruntung peluru tak berhasil menembus pintu mobil sehingga tak ada yang terluka.
“Tak sampai tembus, cuma adik saya yang nyopir sempat merasakan panas di pahanya,” tutur Syaifudin.
Esoknya, Syaifudin melaporkan penembakan itu ke Polres Bangkalan. Dia berharap polisi bisa mengungkap dan menangkap siapa pelakunya.
Kelbung dan Penembakan
Kasus penembakan di Desa Kelbung ini bukan kali pertama. peristiwa serupa pernah terjadi 30 Agustus 2021 lalu.
Penembakan terjadi di dekat SDN Kelbung 1 sekitar jam setengah delapan malam. Suasana malam yang hening, tiba-tiba buyar oleh suara letusan.
Ketika warga keluar menuju sumber suara, mereka menemukan seorang pria tergeletak tewas di jalan dan satu korban lain ditemukan di pinggir sungai. Satu tewas dibacok, satu lagi tewas ditembak.
Hingga kini penyidik Satreskrim Polres Bangkalan belum mampu mengungkapkan kasus penembakan tersebut. Minimnya bukti di TKP dan tak adanya saksi menjadi kendala utama penyelidikan.
EMbe