Penanews.id, JAKARTA – Sejumlah kepala desa (kades) di Pulau Madura, Jawa Timur, bersepakat untuk menghabisi suara partai politik (parpol) di pemilu 2024 yang menolak masa perpanjangan jabatan kepala desa dari 6 jadi 9 tahun.
“Suara Parpol di pemilu 2024 nanti yang tidak mendukung masa jabatan Kades jadi 9 tahun akan kami habisi,” kata Kades Tentenan Timur, Larangan, Pamekasan Farid Afandi saat dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (20/1).
Ia mengklaim seluruh Kades di Madura yang hadir demo ke DPR RI di Senayan Jakarta kurang lebih sekitar 800 kades. Menurut dia dari jumlah tersebut jadi tanda bahwa di Pemilu 2024 nanti kades punya pengaruh besar terhadap suara dan keberadaan parpol.
“Teman-teman kades di Madura melakukan hal-hal dan langkah serius agar aspirasi kades di tanah air bisa diperhitungkan. Ini juga menjadi cambuk kepada seluruh parpol di Senayan,” kata Farid.
Dia mengklaim sudah ada lima parpol yang memberikan angin segar menyetujui masa jabatan kades diperpanjang.
“Partai lain untuk sementara yang kami terima PKB, PDIP, Gerindra, Golkar dan PPP, partai lainnya masih kami pantau,” ungkapnya.
Farid berharap usulan Kades itu tidak dicoret dalam Prolegnas terkait revisi pasal 39 ayat 1 tentang masa jabatan kepala desa sebagaimana Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
“Ini wacana kan sudah diusulkan dan masuk prolegnas. Kebutuhan kami di sini kan setelah 2024, tentu ini harus diketahui keputusannya di tahun 2023,” ujarnya.
Ketua Persatuan Kepala Desa (Perkasa) Kabupaten Pamekasan itu juga membenarkan video sejumlah Kepala Desa di Madura yang mengancam akan habisi suara parpol yang tidak mendukung aspirasi kepala desa tersebut.
“Revisi Undang-Undang, sekarang juga. 9 tahun, harga mati. Partai yang tidak mendukung, habisi. Siapa kita, Perkasa Pamekasan. Perkasa Pamekasan, solid dan bersatu,” kata Farid yang merupakan orator di video berdurasi 0.21 detik yang kemudian viral.
EMbe/ CNN Indonesia