penanews.id, SAMPANG – Dipenghujung tahun 2022, sebanyak 142 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di desa Nepa, kecamatan Banyuates, kabupaten Sampang dapat tersenyum lega.
Pasalnya, mereka telah menerima bantuan berupa uang yang dialokasikan dari dana desa (DD) tersebut secara utuh pada tahun berjalan yakni sebanyak 12 bulan yang dibagi menjadi 4 tahap penyaluran.
Baca Juga:
Subaidi, selaku Penjabat (Pj.) Kepala Desa Nepa mengatakan bahwa dana desa yang dialokasikan untuk BLT-DD sebanyak Rp. 511. 200.000 bertujuan untuk memulihkan perekonomian masyarakat pasca pandemi covid-19.
Dirinya berharap, dengan adanya bantuan dari pemerintah baik pusat, daerah atau tingkat desa dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga, di tahun 2023 mendatang perekonomian masyarakat lebih baik daripada tahun sebelumnya.
“Pengalokasian Dana Desa untuk BLT-DD ini sebagai stimulus untuk merecovery perekonomian masyarakat di tingkat desa pasca pandemi yang sempat melelahkan kita bersama. Semoga ekonomi masyarakat semakin baik dan daya beli juga semakin meningkat,” Ucapnya kepada penanews.id, Jum’at (30/12/2022)
Subaidi juga menambahkan, bahwa untuk tahun depan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap seluruh KPM. Menurutnya, teknis dan jumlah penyaluran bantuan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan serta memperhatikan regulasi yang berlaku.
Dirinya menjelaskan, dalam peraturan menteri keuangan nomor 201/PMK.07 /2022 tentang pengelolaan keuangan desa menyebutkan bahwa alokasi untuk BLT-DD di tahun 2023 minimal 10% dan paling banyak 25%.
“Berkaitan dengan BLT-DD di tahun 2023, tentunya kami tentukan melalui musyawarah desa. Soalnya, di PMK 201 dijelaskan bahwa alokasi DD minimal 10% dan paling banyak 25% untuk BLT. Maka, akan kita lakukan evaluasi secara keseluruhan baru kemudian kita tentukan,” Tuturnya.
Ditempat yang sama, wakil ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) H. Yulianto mengatakan, secara umum pelaksanaan penyaluran BLT tersebut berjalan baik.
Pihaknya berharap, jika BLT-DD masih dialokasikan pada tahun berikutnya, agar benar-benar selektif dalam menentukan penerima. Sebab, katanya, hal itu untuk menghindari adanya kecemburuan sosial ditengah masyarakat.
“Sejauh ini saya rasa baik-baik saja mas. Dan kalau memang tahun depan porsinya lebih sedikit, maka harus betul-betul selektif dalam menentukan KPM, biar tidak ada permasalahan di bawah.” Ujarnya.
Uyunk