Penanews.id,BANGKALAN- Angka kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur tahun 2022 ternyata masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, tertanggal 30 November 2022, penyakit yang bersumber dari gigitan nyamuk itu mencapai 137 kasus.
Baca Juga:
“Ini data kami hingga bulan November, kalau untuk Desember belum ada,” kata Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Bangkalan, Maryamah. Selasa, 27 Desember 2022.
Maryamah mengatakan angka kematian akibat DBD tahun ini sebanyak dua (2) orang. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini terjadi tren kenaikan.
” Dari Tahun 2017 sampai 2020, angka kematian setiap tahun itu hanya satu. Tahun 2021 Alhamdulillah kosong, tapi tahun ini (2022) ada dua orang yang meninggal,” terang dia.
Menurut Maryamah, pasien DBD tahun ini yang meninggal dunia itu terjadi di wilayah kerja Puskesmas Jaddih, dan Puskesmas Tragah.
“Kasus kematian kalau Puskesmas Jaddih, bulan Januari. Kalau Tragah bulan kemarin, November,” papar dia.
Meski tahun ini angka kasus DBD mencapai 137, jika dibandingkan dengan tahun 2021, angka ini masih rendah. Sebab tahun lalu mencapai 140 kasus.
“Yang terparah itu tahun 2016, ada 814 kasus. Yang meninggal tahun 2016 itu ada 9,” beber dia.
Oleh karena itu, Maryamah meminta masyarakat untuk selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan langkah 3 M.
“PSN dengan 3 M itu kalau aktif melakukan insyaalah tidak terserang DBD,” ujar dia.
Jika ada warga atau masyarakat yang menunjukan tanda- tanda terkena DBD, Ia menghimbau agar segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat.
“Kalau ada tanda- tanda DBd, segera berobat ke puskesmas terdekat, agar mendapat penanganan medis dengan baik,” tutup dia.
Abdi