
Penanews.id, BANGKALAN – Di musim hujan, salah satu penyakit yang banyak menyerang manusia, khususnya anak-anak, adalah Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Melihat bahaya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini, Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mengadakan sosialisasi kesehatan lingkungan tentang pencegahan wabah DBD di Balai Desa Gili Anyar Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, pada Kamis (08/12).
Sosialisasi difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UTM dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Galuh Widitya Qomaro, MHI.
Acara ini diadakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat Gili Anyar bagaimana menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit DBD.
Sosialisasi ini menghadirkan Zahra, 22 tahun, sebagai narasumber. Iya merupakan tenaga medis dari Puskesmas Kamal. Menurut Zahra, cara utama mencegah DBD dengan langkah 3M yaitu menguras, Menutup, Mengubur.
Zahra menjelaskan lebih rinci gerakan 3M itu. Pertama katanya, Menguras semua wadah dan tempat penampungan air bersih yang ada di rumah. Kedua Menutup tempat penampungan air seperti, gentong, ember dan dispenser untuk mencegah nyamuk bertelur.
Dan ketiga Mengubur benda yang mungkin menjadi tempat genangan air, sedangkan untuk sebagian barang bekas yang tidak terpakai lebih baik dikubur.
“Aspek sanitasi lingkungan yang meliputi penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah juga merupakan faktor penting dalam mencegah DBD,” katanya.
Sistem penyediaan air pada tingkat rumah tangga, berpengaruh langsung pada kepadatan jentik-jentik. Jika sistem itu telah meminimalisasi tempat penampungan air, misalnya karena sudah menggunakan jaringan perpipaan, maka sangat dimungkinkan kepadatan jentik-jentik juga akan menurun.
Acara ini berlangsung lancar dan para peserta sosialisasi sangat antusias ketika mendengarkan materi yang dipaparkan dibuktikan dengan banyaknya kehadiran serta pertanyaan kepada Narasumber.
EMbe