Penanews.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro, menyebut Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, hingga Anies Baswedan perlu berebut restu dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024.
Penyebabnya, menurut survei Litbang sebuah media pada 24 September – 7 Oktober 2022, menyebut 15,1 persen masyarakat akan memilih capres yang didukung oleh Jokowi.
“Artinya, walaupun hanya 15,1 persen, jika kompetisi berlangsung ketat maka pengaruhnya menjadi besar. Apalagi ini juga didukung oleh tren kepuasan terhadap pemerintah yang terus membaik di kisaran 60-70 persen,” ujar Agung dalam keterangannya, Senin, 5 Desember 2022.
Untuk Prabowo dan Ganjar, Agung menyebut keduanya perlu memastikan restu dari Jokowi hanya diberikan kepada mereka. Sementara untuk Anies harus terus membuka komunikasi ke Presiden Jokowi agar restu yang diberikan tidak tunggal ke salah satu tokoh.
Menurut hasil survei beberapa lembaga, jarak elektabilitas antara Prabowo, dan Anies tidak terpaut terlalu jauh, sementara dengan Ganjar cukup jauh. Seperti misalnya survei Charta Politika, elektabilitas Anies sebesar 23,1 persen, Prabowo 22,0 persen, dan Ganjar Pranowo 32,6 persen.
Pemilihan Cawapres bisa jadi penentu kemenangan
Dengan ketatnya persaingan elektabilitas ini, restu dari Jokowi diperkirakan bisa menjadi salah satu penentu kemenangan Pilpres 2024. Selain restu, Agung menyebut ketepatan Anies, Prabowo, dan Ganjar dalam menentukan calon wakil presiden juga bakal menentukan kemenangan di Pilpres 2024.
Seperti Prabowo, Agung menilai mesti memilih cawapres yang berelektabilitas tinggi atau memiliki basis massa yang jelas seperti kepala daerah. Sehingga, sosok cawapres itu mampu melengkapi basis massa Prabowo yang mengemuka dalam sosok Ganjar atau Khofifah.
Hal serupa juga perlu dilakukan oleh Anies Baswedan. Ia harus memilih cawapres berelektabilitas tinggi atau memiliki basis massa yang jelas, seperti ketua umum partai atau kepala daerah yang mampu melengkapi basis massa dirinya yang bermuara pada sosok AHY atau Khofifah.
“Dalam konteks Ganjar, harus memilih cawapres yang memiliki basis massa kuat, seperti ketua umum partai atau kepala daerah yang mampu melengkapi basis massa dirinya, yang relevan dengan sosok Prabowo atau Khofifah,” kata Agung.
EMbe/ tempo.co