Penanews.id, BANGKALAN- Puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Galis mendatangi Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan.
Kedatangan mereka menindaklanjuti soal tidak masuknya puluhan Nakes ke pendataan pendaftaran PPPK.
Koordinator audiensi, Nurul Huda mengatakan, terdapat 22 Nakes tidak masuk pendataan non ASN.
“Kita mengadu ke dewan daerah dan provinsi agar kita masuk ke data non ASN,”ujar dia kepada wartawan. Selasa, 8 Nopember 2022.
Nurul Huda mengaku, 22 Nakes tidak meminta diangkat jadi ASN. Hanya meminta datanya dimasukan non ASN.
“Kami tidak minta jadi ASN. Masalah itu kami adu nasib,” tegas dia.
Nurul Huda bilang 22 Nakes ini berstatus Sukwan. Meski begitu, pengabdian mereka di Puskemas Galis cukup lama, ada yang 5 tahun hingga 10 tahun.
“Teman teman yang tidak masuk ini ijasah punya, STR punya, dan perlengkapan lainnya,” tegas dia.
Sementara itu, ketua Komisi D, Nur Hasan mengaku tidak tahu pasti penyebab tidak masuknya puluhan Nakes itu ke pendataan non ASN.
Politisi PPP itu menduga, ada human eror operator atau kesalahan teknis saat penginputan data.
“Di Galis ini lebih 20 orang, dari 43 yang masuk 15 orang,” terang dia.
Oleh karena itu, Komisi D meminta Dinkes dan BKD memiliki senergitan soal input data. Selain itu, Kemenkes diminta bisa mencari jalan keluar.
“Mohon pada pusat agar bisa mengkomunikasikan dengan Kemenkes. Harapan temen temen itu bisa masuk data, urusan masuk tes P3K itu kembali persen masing- masing,” tutup dia.
Abdi