
Penanews.id, BANGKALAN- Ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menolak kenaikan BBM dengan berunjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, Senin, 5 Sepetember 2022.
“Kami menolak naiknya harga BBM yang membuat hidup masyarakat kian sulit,” Teriak Kordinator Demi, Kholilurrohman.
Tak hanya berorasi, mereka juga membawa dan membentangkan poster berisi sindiran, seperti “Naikan harga Chip turun kan harga BBM”.
Mereka juga membakar ban bekas di pintu masuk gedung wakil rakyat itu. Massa juga membawa keranda mayat bertuliskan “turut berduka cita atas matinya aspirasi rakyat,”.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan kenaikan harga bahan minyak seperti pertalite, pertamax dan solar.
Harga pertalite yang semula di harga Rp 7 ribu, naik menjadi Rp 10 ribu. Kenaikan ini rata-rata 30 persen.
Alasan pemerintah mengambil keputusan tidak populer ini karena harga minyak dunia naik sebagai dampak perang Rusia vs Ukraina, dari 50 ribu menjadi 102 ribu dolar perbarel.
Naiknya harga minyak ini, kata Jokowi, membuat subsidi BBM ikut membengkak dari semula 152 triliun menjadi 502 triliun. Ditambah lagi, subsidi disebut tidak tetap sasaran karena 70 persen dinikmati oleh kalangan menengah ke atas.
SAE