Penanews. Id, BANGKALAN- Kasus kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual terhadap perempuan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur ternyata masih kerap kali terjadi.
Data Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-PPPA) Bangkalan menyebut, terhitung bulan Januari-Agustus 2022, telah menerima laporan 26 kasus.
“Tercatat 26 kasus, mulai dari kekerasan pada anak dan pelecehan terhadap perempuan,” Kata Kepala Dinas KB-PPPA, Amina Rachmawati. Senin, 8 Agustus 2022.
Amina sangat berharap kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa ditekan semaksimal mungkin, bahkan hilang dari kehidupan masyarakat.
“Untuk bulan ini belum ada laporan ke kami soal masalah kekerasan pada anak dan perempuan ini,” kata dia.
Eks Kepala Disnaker Bagkalan itu bilang, menghilangkan persoalan kekerasan jika tertumpu pada Dinas KB dan Kepolisian tidak akan maksimal, harus didukung oleh semua elemen masyarakat.
“Kita terus gencar sosialisasi, agar tidak lagi terjadi kekerasan pada anak dan pelecehan terhadap perempuan, ” tegas dia.
Amina mengatakan peran keluarga sangat penting mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual terhadap perempuan, khususnya orang tua.
“Kampanye stop kekerasan pada anak dan pelecehan terhadap perempuan bisa dilakukan oleh lembaga apapun, ” ujar dia.
Amina berujar, kasus yang terjadi biasanya tidak lepas dari keluarga atau orang terdekat. Oleh karena itu, saling mengingatkan menghindari perilaku tidak terpuji itu sangat penting disampaikan dalam momentum apapun.
“Terkadang kita lengah karena sudah mempercayakan kepada seseorang. Maka penting untuk saling mengingatkan,” ucap dia.
Dinas KB-PPPA, kata Amina, tetap memberikan pendampingan dan perlindungan terhadap korban kekerasan anak maupun perempuan korban pelecehan seksual.
“Biar mereka tidak trauma dan masa depannya tidak hancur. Kalau proses hukum bukan di kita, melainkan pihak kepolisian, ” tutup dia.
Abdi