
Penanews.id, JATIM – Pada 1993, Muhadi memutuskan merantau ke Malaysia, tujuh bulan setelah anak keduanya lahir di Tulungagung, Jawa Timur.
Tapi Muhadi tak pernah sampai ke negeri Jiran. tekong yang ia percaya untuk memberangkatkannya malah menelantarkan Muhadi di Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.
Sejak saat itu, Muhadi tinggal di sana. Tanpa uang dan pekerjaan, ia hidup menggelandang. Ia sudah coba bekerja apa saja demi mengumpulkan uang agar bisa pulang ke kampung halaman. namun hasilnya kadang tak cukup buat makan.
Alih-alih menyewa rumah, Muhadi bahkan terpaksa tinggal di sebuah gubuk reyot yang ia bangun dari kayu-kayu bekas yang ia kumpulkan.
“Kalau ingat anak dan keluarga, saya hanya bisa nangis,” Tutur Muhadi sambil berurai airmata.
Kerabat Muhadi sebenarnya telah coba mencari Muhadi ke Sumatera. Tapi mereka kehabisan bekal dan memutuskan balik lagi ke Tulungagung.
Keluarga kemudian tak lagi mencari Muhadi karena dapat kabar ia sampai ke negeri jiran dan meninggal di sana.
30 tahun kemudian, seorang polisi tak sengaja bertemu Muhadi. Setelah mendengarkan ceritanya yang pilu, Polres Labuhanbatu Utara membantu memulangkan Muhadi ke Tulungagung agar bisa pulang dan berkumpul lagi dengan keluarganya yang ia rindukan…
EMbe