Penanews.id, JAKARTA – Loyalis Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Imron Rosyadi Hamid menepis serangan yang dilemparkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terhadap putri Gus Dur, Zaanuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid.
Menurutnya, Cak Imin gagal paham dalam membaca pernyataan Yenny dan telah memanipulasi data.
“Twit Cak Imin yang menyatakan bahwa Mbak Yenny enggak usah ikut campur urusan PKB menunjukkan kegagalan Cak Imin memahami pernyataan Yenny,” kata Imron dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/6).
Imron pun mengatakan PKB pernah mengalami penurunan suara yang sangat signifikan pada Pemilu 2009.
“Jadi kalau Muhaimin bilang PKB enggak terpengaruh gerakan Mbak Yenny itu tidak punya dasar. Suara PKB saat ini 9,69 persen suara sah nasional tidak melebihi prosentase perolehan PKB saat mengikuti Pemilu 1999 yakni 12,62 persen suara sah nasional,” katanya.
Dia menegaskan dengan membandingkan angka perolehan 13,57 juta suara di 2019 dengan 13,2 juta suara di dua dekade sebelumnya, menjadi tidak relevan dan manipulatif karena variabel kenaikan jumlah penduduk Indonesia seolah-olah tidak diperhitungkan.
Imron menilai kegagalan partai yang didirikan Yenny Wahid bukanlah semata-mata urusan teknis verifikasi, melainkan juga ada upaya penggagalan dari beberapa pihak.
“Saya yakin Cak Imin tidak akan mampu buat partai karena PKB saat ini berhasil didirikan tahun 1998 dengan menggunakan jaringan NU di bawah kepemimpinan Gus Dur,” ujarnya.
Imron juga menyebut pernyataan Yenny Wahid tentang PKB Cak Imin dan PKB Gus Dur merupakan upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat. Terutama terkait Pilpres 2024 bahwa keluarga Gus Dur hingga saat ini tidak dalam gerbong Cak Imin.
EMbe