Penanews.id, JAKARTA – LSI Denny JA mengungkapkan, bila Ketua DPR RI Puan Maharani maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 maka akan membuka peluang bagi Partai Gerindra untuk mengalahkan PDI Perjuangan (PDI-P) pada putaran pemilu legislatif.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa menjelaskan, Puan masih belum cukup meyakinkan untuk bisa maju sebagai calon presiden dari PDI-P, meski dirinya merupakan keturunan dari trah Soekarno. Pasalnya, berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas Puan hanya sebesar 2 persen.
“Jika Mbak Puan hanya sebagai cawapres dan capresnya dari partai lain, misalnya Pak Prabowo, PDI-P memberi peluang emas bagi Gerindra untuk mengalahkan PDI-P di Pemilu 2024 yang akan datang,” ujar Ardian dalam konferensi pers yang diadakan secara daring, Selasa (14/6/2022).
Ia pun menjelaskan, hasil survei menunjukkan, tingkat pengenalan publik terhadap sosok Puan Maharani hanya sebesar 66,8 persen dengan tingkat kesukaan sebesar 53,4 persen.
Namun, Ardian menambahkan, perpecahan di internal PDI Perjuangan berpotensi terjadi bila partai berlambang kepala banteng itu memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dan menang.
“Ganjar jika terpilih jadi ketua umum PDI-P yang tak disukai oleh elite pro trah Soekarno,” ucap Ardian.
Ia pun mengungkapkan, berdasarkan hasil survei, tingkat pengenalan publik terhadap Ganjar meski sedikit lebih rendah dari Puan, yakni sebesar 66,4 persen, tetapi tingkat kesukaan publik terhadap Ganjar mencapai 82,1 persen.
Dari sisi elektabilitas, Ganjar pun jauh melampaui Puan di angka 23,5 persen.
Ganjar berada pada posisi kedua setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan elektabilitas mencapai 28,9 persen.
“Sungguhpun Ganjar elektabilitasnya nomor dua, ia juga tidak menguasai partai dan jabatan gubernurnya akan selesai di tahun 2023 pada bulan September,” kata Ardian.
Untuk diketahui, survei dilakukan oleh LSI Denny JA pada periode 24 Mei-7 Juni 2022 dengan metode multistage random sampling.
Jumlah responden yang terlibat dalam survei sebanyak 1.200 orang dan margin of error lebih kurang 2,9 persen.
Sumber: kompas.com