
Penanews.id, BANGKALAN- Sebanyak 100 khotib di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengikuti seminar dengan tema Mencegah Intoleransi dan Radikalisme.
Seminar yang dikemas sosialisasi ini digelar oleh Mabes Polri di Pendopo Pratanu, Kamis, 19 Mei 2022.
Dalam pemaparannya, Kanit 1 Kontra Idiologi, Direktorat Pencegahan Mabes Polri, AKBP Muhammad Dofir mengatakan bahwa seminar ini berupaya mensosialisasikan kepada para pemuka agama di daerah-daerah untuk bisa melawan penyebaran paham radikal melalui khutbah Jumat.
“Khotib salah satu corong untuk bisa memberikan nasehat yang menyejukkan masyarakat,” Kata dia.
Menurut Dofir, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi disintegrasi bangsa disebabkan oleh adanya keinginan untuk mengubah haluan negara lewat narasi Radikal dan hoax.
Di sinilah, kata dia, peran khotib diperlukan agar terus menyebarkan narasi positif untuk membangun kebersamaan dan bukan menyebarkan narasi radikal, hoax yang akan mengganggu keutuhan dan memecah belah ummat.
“Jangan sampai khotib memberikan penyampaian yang kurang bagus,” Kata dia
Sementara itu Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Irman Gunadi menyampaikan khotib memunyai totalitas dalam menyampaikan dakwah kepada dakwah yang sesuai dengan hukum agama.
“Saat ini banyak pencari tuhan yang salah memilih guru, dan kesalahan mencari guru ini bisa berakibat fatal di kemudian hari,” Jelas dia
Untuk menghindari hal seoerti itu, kata dia membutuhkan solusi yang tepat dan cermat, sesuai dengan kondisi kekinian salah satunya organisasi keagaaman.
“Konsep itu guna untuk meredam ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan adu domba, sehingga kondisi masyarakt tetap aman dan kondusif,” Pungkas dia.
SAE