
Penanews.id, BANGKALAN – Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan bikin aturan untuk meminimalisir guru di sekolah negeri bolos mengajar.
Aturan itu adalah memasang absensi eletronik atau fingerprint di semua Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Negeri. Absensi ini akan tersingkron langsung ke aplikasi Dapodik.
Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan penerapan Fingerprint akan dimulai awal bulan April 2022.
“Ini untuk mrningkatkan disiplin ASN,” Jelas Bambang, Senin 28 Maret 2022.
Tidak dirinci berapa anggaran yang disiapkan. Namun, Kata Bambang, harga fingerprint berkisar antara Rp 2,7 sampai Rp 3,5 juta.
“Waktu sosialisai saya menyampaikan setiap sekolah supaya tidak menggunakan Finger yang murah karena tidak terhubung ke Dapodik,” Kata dia
Menurut Bambang pengadaan fingerprint ini dipasrahkan ke sekolah. Dengan catatan fingerprint yang dibeli bisa terhubung ke Dapodik.
“Silahkan beli apapun jenisnya, cuma kami memberi gambar antara 2 sampai 4 juta,” Tutur dia
Sementara itu, Kordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Bwngkalan, Samsuri menyampaikan setiap sekolah diberikan kebebasan untuk membeli Fingerprint,
“Sekolah bisa membeli melalui CV atau secara mandiri,” kata dia
Kata Samsuri, walapun setiap beli di luar dan tidak melalui CV Gaisa yang sudah ada tidak ada masalah, namun untuk menghubungkan ke Dapodik sudah ada tutorial.
Ditanya soal anggaran setiap sekolah, dia mengaku tidak tahu pasti, namun sumber dana yang digunakan untuk pembelian Fingerprint itu bersumber dari dana bos.
“Kalau harganya saya tidak tahu mas, ” pungkas dia.
SAE