
Penanews.id, BANGKALAN – Meski banyak mudaratnya, Pandemi Covid 19 juga membawa berkah. Berkah itu dialami Mantan Wakil Bupati Bangkalan Mondir A Rofi’i.
Ketika ekonomi ambruk dihantam pandemi, pria yang akrab disapa Ra Mondir malah sukses menyulap laham kosong miliknya menjadi kebun melon yang lebat.
“Saya belajar ke teman saya yang petani melon, setelah saya mencoba, ternyata tanah disini sangat baik untuk melon,” Kata Ra Mondir memulai perbincangan.
Salah satu hal yang membuat Ra Mondir kepincut bertani melon karena tanaman ini tak mengenal musim. Ia bisa tumbuh sepanjang tahun dan panen antara 3 sampai 4 kali. Menurut hitungan dia, Melon baik secara ekonomi.
Dengan berbagai pertimbangan yang menguntungkan itulah, Ra Mondir mantap bertani melon. Dia pun menyediakan awal seluas setengah hektar dan telah berhasil panen perdana. Dari 1000 bibit yang ditanam menghasilkan 4 sampai 5 ton melon.
Kata Ra Mondir, biaya bertani melon dari tanam hingga panen hanya Rp 10 ribu perbuah. Satu pohon berbuah 2, sementara beratnya 1 buah mencapai 4 sampai 5 kg, jika satu buah dibandrol Rp 7000, sudah untung lebih dari 100 persen.
“Saya ingin membuat green House, untuk meminimalisir penyakit,” Ucap dia.
Gayung bersambut, keinginan itu langsung direspon Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Muh Syarif. Menurut dia, Ra Mondir mengembangkan melon perlu dibackup oleh UTM yang juga tengan mengembangkan budidaya melon.
“Sesuai dengan Tri Dharma kampus, dari awal memang kontribusi terhadap masyarakat patani, ini tinggal mengembangkan bagaimana nanti bisa bekerja sama, karena di UTM ada pengembangan melon juga,” Jelas dia
Kata Syarif, untuk pengelolaan green house nanti akan dibantu oleh mahasiswa dan dosen UTM karena menurut dia pengelolaan itu ada ilmunya juga.
“Lab itu harus digeser lebih banyak ke lingkungan, atau komunitas petani,” Papar dia
SAE