Baca Juga:
Penanews.id, SAMPANG – Tari ‘Jung Rojung’ merupakan salah satu kesenian tari yang populer dan menjadi salah satu ikon budaya di Pulau Madura, Jawa Timur.
Seni tari Jung Rojung berasal dari Kabupaten Sampang. Tarian ini sukses tampil memukau saat dibawakan 11 penari dan 11 pemusik asal Sampang di Festival Budaya Agraris (FBA) 2021.
Festival diadakan selama 2 hari berturut-turut yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur di gedung Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome pada 5 – 6 Desember 2021.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang Marnilem mengatakan, festival tahunan bergengsi dalam ajang promosi budaya ini diikuti berbagai kelompok kesenian di Jawa Timur.
Namun, penampilan seni tari Jung Rojung asal Kabupaten Sampang inilah mendapat penghargaan penampilan terbaik dari seluruh peserta.
“Alhamdulillah, kami diundang untuk tampil di FBA 2021, sehingga memutuskan perwakilan seni tari berkolaborasi dengan musik bernuansa Agraris tampil di sana dengan judul tarian Jung Rojung,” ucapnya, Senin (20/12/2021).
Marnilem menuturkan, pihaknya akan terus mendukung kesenian tradisional demi mengeksplorasi budaya dan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sampang.
“Banyak potensi seni tari di Sampang sebagian besar terdata oleh kita sebagai binaan, sanggar kita berdayakan dengan cara mengajak mereka tampil di event-event kabupaten atau provinsi, seandainya bukan karena pandemi para seni tari bisa tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disporabudpar Sampang Mahtum menambahkan, ide dasar keikutsertaan festival ini adalah Kabupaten Sampang melalui bidang kebudayaan memiliki itikad baik untuk bersinergi dengan program Pemprov Jatim.
Meski, mata anggaran di Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) tidak ada namun tetap tampil di Festival Budaya Agraris (FBA) 2021.
“Kita kirim seni tari dan musik binaan kami dengan jumlah 22 peserta terdiri dari 11 penari dan 11 pemusik,” tutur Mahtum.
Ia menambahkan, butuh waktu 30 hari selama proses latihan dan Finalisasi 4 hari serta 1 hari tampil merupakan bentuk upaya tampil maksimal sebelum mengikuti festival.
Tak hanya itu, penampilan tari Jung Rojung ini juga didukung penuh oleh seniman Sampang Bung Fafan pemilik nama lengkap Moh Iqbal Fathoni, tak lain anggota DPRD Sampang.
Dirinya berterima kasih atas dukungan yang diberikannya serta membantu diplomasi budaya seni tari dan musik tradisional asal Sampang dalam ajang event dan festival nasional.
Makna dan Asal Usul Tari Jung Rojung
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pelestarian Seni Budaya Disporabudpar Sampang Abd Basith menerangkan makna hingga asal usul dari seni tari Jung Rojung yang dibawakan putra putri terbaik asal Kabupaten Sampang.
Tarian Jung Rojung merupakan tarian yang digagas khusus untuk menyesuaikan budaya agraris.
Secara harfiah Jung Rojung artinya gotong royong, tolong-menolong, dan membantu sesama. Tarian ini menggambarkan tentang kekompakan perilaku kehidupan masyarakat Sampang saat musim tanam padi.
“Tari Jung Rojung adalah potret perilaku pertanian masyarakat Sampang,” jelasnya.
“Dahulu ketika masyarakat menggarap lahan sawah pada musim tanam padi, semua tetangga disekitar sawah itu saling Jung Rojung,” kata Abd Basith.
“Nah,,,Perilaku gotong royong ini bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi sekaligus untuk mempererat hubungan antar masyarakat,” imbuhnya.
Dalam pertunjukkan di FBA 2021, gerakan tarian Jung Rojung diselaraskan dengan musik pengiring. Dimana para penari menari sambil memegang tampah beras anyam bambu.
Penari juga mengekspresikan kehidupan masyarakat petani mulai dari matahari terbit hingga terbenam. Seperti memasak, bekerja diladang sawah, hingga aktivitas lainnya. (Har)