penanews.id, SAMPANG – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Banyuates AKP. Galih Putra, SIK. mengapresiasi capaian vaksinasi di desa Nepa karena menjadi yang tertinggi se kecamatan Banyuates.
Hal itu diutarakan oleh Galih pada saat hadir dalam agenda musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) di desa tersebut, Kamis (2/12/2021). Oleh sebab itu, Galih menyampaikan, desa Nepa harus mampu menjadi percontohan bagi desa yang lain.
Menurutnya, vaksinasi sangat penting sebagai upaya membentuk kekebalan kelompok (Herd Immnuty). Sebab, saat ini, masyarakat belum melakukan vaksinasi akan dibatasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Disamping itu, Galih menegaskan bahwa, vaksinasi itu halal dan aman.
“Saya ucapkan terimakasih atas support yang diberikan oleh kepala desa Nepa. Tapi jangan puas dulu, tetap mari ajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi agar segera mau (melakukan),” Terangnya.
Selain itu, Galih juga mengingatkan pemerintah desa agar melaksanakan program yang tepat guna. Sehingga apa yang telah direalisasikan oleh pemdes memberikan manfaat bagi masyarakat. Pihaknya juga berharap agar pemdes melaksanakan program sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
“Tak kalah penting juga adalah bagaimana menyusun program yang tepat guna. Agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Dan tolong laksanakan program sesuai dengan perencanaan yang disusun,” Ucapnya.
Poin berikutnya, Galih menyampaikan agar desa meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui linmas. Karena linmas juga punya peranan penting dalam upaya meningkatkan Kamtibmas.
“Berikutnya, tolong tingkatan Kamtibmas. Lakukan Patroli bergantian agar mampu memberikan rasa aman bai masyarakat,” Tuturnya.
Ditempat yang sama, kepala desa Nepa Junaidi menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya agar semua masyarakat Nepa mau melakukan vaksinasi. Namun, Klebun Ju itu juga mengakui bahwa hal itu bukanlah perkara mudah.
Lebih lanjut Junaidi menjelaskan, persoalan yang sering dihadapi adalah merebaknya berita-berita hoax ditengah masyarakat. Sehingga banyak yang masyarakat yang enggan melakukan vaksinasi.
“Kami terus berupaya, namun persoalannya adalah ketika masyarakat sudah terkontaminasi oleh berita-berita hoax. Sehingga masyarakat susah untuk yakin bahwa vaksin itu halal dan aman.” Tuturnya.
Terkait program yang belum terealisasi, Junaidi menyampaikan permintaan maaf. Pasalnya, 2 tahun terakhir, banyak kegiatan yang harus ditunda atau dibatalkan karena pemerintah fokus untuk menanggulangi sebaran covid-19.
“Untuk usulan yang masih belum tercover, saya secara pribadi maupun atas nama pemdes mohon maaf. Sebab 2 tahun terkahir ini memang banyak kegiatan yang ditunda atau dihapus karena kita sedang fokus pada penanganan pandemi.” Imbuhnya.
Sekedar diketahui, hadir dalam musrenbangdes itu diantaranya, Kapolsek Banyuates, Sekcam Banyuates, Ketua TPP PKK Banyuates, Plt. Kepala Puskesmas Bringkoneng, ketua BPD Nepa dan beberapa tokoh masyarakat serta pemuda desa setempat.
YON