
Penanews.id, BANGKALAN- Komisi B DPRD Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung penyannga penyimpanan pupuk bersubsidi di Desa Keleyan, Kecamatan Socah. Kamis, 25 Nopember 2021.
Sidak ini dilakukan mengingat STOK pupuk jenis Urea di Bangkalan kembali mengalami kelangkaan yang membuat petani menjerit di musim tanam kali ini. Saat tiba di gudang penyangga, Rombongan Komisi B kaget melihat pupuk Urea yang kosong melompong.
Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, Rokib menegaskan agar distribusi pupuk Urea tidak dibuat main-main. Sebab pupuk Urea sangat dibutuhkan petani.
“Kami menginginkan jawaban atas komitmen yang telah disepakati. Jangan sampai kasus kelangkaan seperti beberapa wakti lalu kembali terulang,” ujarnya.
Padahal pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan para distributor terkait ketersediaan pupuk bersubsidi yang digelar, Senin (2/11/2021) di Aula DPRD Bangkalan.
“Makanya kami minta komitmennya, karena pada waktu rakor telah menelurkan komitmen untuk menjamin kelancaran distribusi pupuk,” tegasnya.
Rokib menyebut bahwa Persoalan ini ada di produsen, dengan alasan keterbatasan armada. Namun, menurutnya itu bukanlah alasan yang konkret.
Oleh karena itu pihaknya meminta komitmen yang telah disepakati, kejelasan, dan pertanggungjawaban. Dirinya mengakui bahwa Distribusi sempat lancar, hanya dua sampai tiga hari saja. Setelah itu kembali macet.
“Kami akan kembali mengundang semua instasi terkait, para stakeholder, bahkan semua komisi di DPRD Bangkalan seperti pada Rapat Dengar Pendapat 11 November 2020 lalu,” katanya.
Dari kuota 20.007 ton pupuk Urea tahun ini, terdistribusi 11.000 ton, menyisakan sekitar 9.000 ton yang belum terdistribusi.
Abdi