Penanews.id, BANGKALAN- Ketersediaan pupuk pada musim tanam tahun 2021 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur dipastikan mencukupi kebutuhan para petani.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Disperta Horbun) Bangkalan, Puguh Santoso.
“Untuk pupuk, kuota Bangkalan dijamin aman dan cukup,” kata dia kepada Penanews.id. Selasa, 2 Nopember 2021.
Menurut Puguh, kuota pupuk urea untuk Bangkalan tahun ini mencapai 20 ribu 7 ton. bertambah 1 ribu 7 ton jika dibandingkan tahun 2020.
“Kalau tahun 2019 itu hanya 13 ribu ton. 20 ribu 7 ton tahun ini merupakan stok yang aman,” ujar dia.
Puguh bilang, pihaknya saat ini terus mensinergikan dan memacu agar pabrikan tidak telat mengirim pupuk terhadap gudang penyimpanan.
“Kalau pabrika tidak telat pengiriman pasti aman, terjamin dan berjalan lancar sesuai kebutuhan kuota Bangkalan,” ucap dia.
Puguh mengaku tidak ada masalah soal harga eceran tertinggi (HET) pupuk tahun ini. Hanya saja, lanjut dia, jika dibandingkan tahun lalu ada kenaikan harga.
“Sesuai dari kementerian, pupuk urea ada kenaikan jika dibanding tahun lalu. Kalau tahun 2020 HET nya Rp 90 ribu per sak, tahun ini Rp 112, 500 rupiah. Kalau ponska harganya saya gak hafal mas, lupa,” beber dia.
Puguh mengungkapkan, kebutuhan masyarakat Bangkalan rata-rata pupuk jenis urea. Untuk ponska dan lainnya, Ia mengatakan masih jarang.
“Setiap warga kita tidak membatasi, sesuai kebutuhan luas lahan pertaniannya. Jadi tidak membatasi,” tutup dia.
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, Rokib, meminta agar pabrikan tidak telat mendistribusikan pupuk dan segera memenuhi kuota Bangkalan.
“Kalau sampai telat dengan jangka waktu cukup lama, kita akan sidak langsung,” tegas dia.
Tak hanya itu, Politisi PDI- Perjuangan itu juga mengingatkan agar tidak ada oknum yang bermain soal harga pupuk.
“Jangan sampai ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, harganya harus wajar, kasihan petani,” tutup dia.
Abdi