
Penanews.id, BANGKALAN – Orang Madura punya begitu banyak cara mengekspresikan cinta pada Nabi Muhammad SAW.
Nabi terakhir dalam Agama Islam ini lahir pada di Kota Makkah pada 12 Robiul Awal tahun gajah. Tahun ini, hari kelahiran Putra Abdullah itu bertepatan Senin, 18 Oktober 2021.
Di Buluh, salah satu desa di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, ada tradisi tabur uang dan rebutan tumpeng buah.
Perayaan Maulid Nabi ini, digelar secara serentak oleh warga buluh sehingga, masyarakat dari pagi hingga malam hari, datang ke rumah warga secara bergantian, sembari membaca doa dan salawat nabi.
Setelah doa selesai, tuan rumah, tentu yang berpunya, akan melemparkan uang ke halaman rumah. Mulai dari anak-anak hingga dewasa saling berebut mendapat uang itu.
“Tradisi seperti ini menjadi warisan leluhur, sehingga kejadian seperti ini dianggap lumrah,” Kata H Abdul Karim.
Menurutnya, walaupun harga buah tidak begitu mahal harganya, masyarakat tidak ada yang gengsi untuk merebut.
bahkan kata dia, ada yang membawa karung serta ember untuk dijadikan wadah tempat menaruh buah hasil rebutan.
“Ini menjadi kesenangan masyarakat untuk menyambut hari kelahiran baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang di warnai dengan cara rebutan,” ungkap dia.
“Yang direbut oleh masyarakat bukan buahnya, melainkan barokah dari buah yang sudah di doakan, dengan harapan mendapatkan syafaat Nabi Besar Muhammad SAW,” Dia menambahkan.
Karim menyampaikan walaupun acara maulid banyak yang tumpang tindih saat merebut buah yang sudah di sediakan namun diantara mereka tidak ada satupun yang marah atau sampai baku hantam.
“Walaupun tumpang tindih tidak ada satupun yang marah, bahkan diantara mereka merasa senang dengan karena berharap mendapatkan barokah dari bulan maulid,” Pungkasnya
SAE