Penanews.id, BANGKALAN- Pandemi covid-19 yang berdampak pada pembatalan pemberangkatan haji, menjadi isu yang tak luput dari hoax. Salah satu narasi hoax yang beredar misalnya menyebut haji ditiadakan karena anggaran haji dipakai negara.
Untuk menangkal hoax seputar isu haji ini, Kementerian Agama membuat program desiminasi terkait pembatalan pemberangkatan jamaah haji.
Hari ini, Jumat, 15 Oktober 2021, Program desiminasi di Gelar di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Tepatnya di Pondok Pesantren Nurul Cholil Demangan.
Para peserta desiminasi ini adalah para calon jamaah haji, perwakilan organisasi NU hingga Muhammadiyah, juga tokoh agama dan masyarakat.
“Kegiatan ini agar jamaah haji mendapat penjelasan langsung dari narasumber yang kompeten terkait pembatalan haji,” Kata Anggota Komisi VIII, Hasani Bin Zubair yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
“Bagi yang diundang hari ini, agar bisa meneruskan informasi yang diperoleh ke jamaah haji lain untuk menangkal hoax,” Ra Hasani menambahkan.
Sementara itu untuk haji tahun 2022, Politikus Demokrat ini menyampaikan.
“Sampai saat ini Pemerintah masih menunggu informasi dari kerajaan Saudi Arabia, apakah ada penundaan kembali atau tidak,” papar dia.
Selain membahas terkait pembatalan pemberangkatan calon Jemaah haji, menurut Ra Hasani, ada kabar baik bahwa mulai akhir tahun Saudi akan membuka kembali layanan ibadah umrah.
“Kerjaan Saudi sudah menerima untuk calon jemaah Umroh, namun Kementrian agama masih dalam tahap penyelesaian secara tekhnis, ” papar dia
Adapun tekhnis yang di siapkan, sampai saat ini belum ada kesepakan, karena masih membicarakan terkait boster vaksin yang akan di suntikan kepada calon jemaah.
“Apakah calon jemaah disuntik vaksin di Saudi atau di Negara Kita, jadi kita menunggu informasi terbaru,” Terang dia.
Dengan adanya acara itu, Lanjut Ra Hasani, komisi pasti berusaha untuk mendorong pemerintah untuk memberikan informasi yang bisa di pertanggung jawabkan.
“Saya harap pemerintah dalam dorongran seperti ini bisa memeberikan sosialisasi dan informasi yang bisa dipertangung jawabkan,” Pungkas dia.
SAE